Photo ilustrasi crew siprit manca enterprise meeting persiapan event |
spirit.my id
Namun siapa sangka, gadis bernama lengkap Nuryulia Wanti, jika mengetahui saat masih duduk di bangsu sekolah SMA, hidupnya prihatin.
Bagaimana tidak, untuk memenuhi segala kebutuhan dan keperluan sekolah, dirinya harus berpeluh dengan keringat dengan berjualan keliling.
Bermodal 70 ribu, ia jualan makanan di sekolah. Jualannya kadang habis kadang tidak, yang lebih menyakitkan lagi adalah, teman – temannya kadang ada yang mengolok – ngolok bahkan mentertawakan.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2019/02/remaja-pecandu-narkoba-karena-diri.html
https://spirit.my.id/2020/08/di-usia-ke-75-tahun-generasi-milineal.html
Yuli panggilannya, hal ini dilakukan karena ia tidak mau membebani orang tuanya yang ekonominya pas – pasan, apalagi dirinya punya 2 adik yang masih sekolah.
“Buat ngebiayain adik – adik juga biar hidupnya engga kaya saya,” katanya pada Restu Nugraha dengan suara berat.
Selain itu yang menjadi pemicu semangatnya adalah, bagaimana mendapatkan LKS, seperti teman – temannya yang sudah memiliki.
Yuli tak gengsi jualan di sekolah |
Dengan menenteng kap, kiri – kanan yang isinya makanan seperti balado, basreng sampai nasi kuning dan uduk, ia tenteng keliling sekolah.
Yuli, acuhkan nyinyiran – nyinyiran serta tatapan – tatapan merendahkannya.
“Malu, campur aduk sedih juga. Kalau misalnya dagangannya engga laku. Malu juga dari teman – teman dari mereka keluarga yang berada,”imbuhnya.
“Usia 16 tahun udah jualan keliling sekolah, tapi mesti gimana lagi. yang penting halal dan tidak merugikan orang lain. Saya pengen serba punya tapi hasil usaha sendiri tidak minta sama orang tua,” imbuhnya.
karena setiap hari jualan, Yuli mengaku, kadang lelah sekaligus waktu belajarnya terganggu.
‘Cape atuh. Bikinnya subuh – subuh mau sekolah jam setengajh lima. belanja dulu bikinnya sama mamah. kadang kalau lagi ngebantuin mamah suka ngantuk,”terang Yuli.
Pendapatan dari berdagangnya bisa dikantongi antara 100 – 150 ribu. Uangnya ditabungkan untuk keperluan sekolah.
“Yang penting prinsip aku, engga mau tergantung orang lain, selama aku bisa dilakukan, aku jalankan. Saya harus jadi wanita engga gampang menyerah,” ucapnya mengakhiri.
(Res)