Lebih milih Pesantren dari pada kuliah |
spirit.my.id
Tak menampik juga sih, di jaman now, jika tak pandai menentukan pilihan akibatnya bisa fatal atau kadang bimbang dengan pilihan yang telah ditentukan akhirnya batal deh, lebih memilih pilihan lain.
Nah, hal ini dialami oleh gadis remaja bernama, Dewi Lestari.
Saat berbincang dengan Redaksi, Dewi menceritakan awalnya tidak ada niat untuk Pesantren, inginnya kuliah tapi saat liburan kenaikan kelas dirinya ikut karantina di Rumah Quran Indonesia (RQI) di Kota Bandung.
“Disana kaya banyak yang memberikan motivasi jadi ngeliatin orang pada diwisuda,”katanya.
Dari sana lah, Dewi mulai beralih pikiran jadi kepincut pengen Pesantren.
Yang membuatnya takjub adalah, melihat orang tua begitu bangga melihat anaknya mendapat titel tahfiz Quran, layaknya sang anak memberikan mahkota terindah bagi orang tuanya.
“Aku pengen kaya gitu, tapi hapalan aku masih sedikit. Tapi kenapa engga di coba dulu, soalnya kalau niat kita baik, lurus, Insya Allah, Allah juga akan mempermudah niat kita. kan Allah juga sudah menjanjikan akan mempermudah orang – orang yang berusaha,”ucapnya memotivasi diri.
Namun mojang Bandung ini suaranya lirih, ada kendala, yakni, biaya. Meski begitu, Dewi, tak galau, sebab ia yakin Allah akan memberikan rejeki yang tak di duga.
“Tapi gimana nanti saja, pasti ada rejekinya, pasti Allah sudah mengatur segalanya. kalau kita emang mau kesana pasti ada jalan dan rejekinya, paling tinggal ngelurusin niat dan tekad aja,”tandasnya optimis.
Ketika ditanya kuliah, cewek kelahiran 2002 ini cuma senyum saja. bilangnya untuk saat ini sudah ke lain hati, fokus dulu menghapal Al-Quran buat persiapan masuk Pesantren.
Bila niatnya terwujud, Dewi, akan mengamalkan semua titah Al-Quran sebagai perwujudan hamba yang taat dan bertakwa.
“Bisa jaga hapalannya, bisa istoqomah, menjadi insan yang lebih baik lagi dan bisa ngebahagiain dan membanggakan orang tua,”tuntasnya seraya tersenyum manis.
(Res)