Masa puber kedua suami balik lagi pada tanggung jawab seorang istri. |
spirit.my.id
Di umur ini tingkat stres makin meningkat karena beban dan tanggung jawab baik di keluarga, kehidupan sosial dan di tempat kerja atau usaha.
Tidak hanya itu, kecantikan dan kekencangan kulit akan mulai terlihat, kulit kering, vagina kering, iritasi dan infeksi. Kondisi ini tentu saja berpengaruh pada hubungan suami istri sekaligus memudarnya rasa percaya diri.
Di puber kedua, banyak kaum Hawa melakukan pembuktian diri dengan tampil semenarik mungkin, semisal sering datang ke salon, berdandan seperti usia remaja dengan aksesoris mengkilap dan cara lainnya.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2019/08/pria-ini-lima-kali-cintanya-di-tolak.html
Di masa puber ini, bahtera rumah tangga dalam keadaan darurat, lantaran banyak terjadi perselingkuhan dan perceraian. Di usia ini, banyak wanita menjalin hubungan dengan pria lain dikarenakan kejenuhan.
Untuk menghindari akibat negatip dari usia pubertas kedua, tentu mesti melakukan langkah – langkah jitu, seperti mencoba menghangatkan kembali suasana yang terasa mulai kurang kondusif terlebih dalam rumah tangga.
Jangan sampai kurang inten menjalin komunikasi |
Nah, gejala puber kedua ini mendapat tanggapan dari mamah muda bernama Ismi Aprillianti.
Ismi panggilannya mengatakan, banyak perselingkuhan terjadi salah satu faktor penyebabnya kurang komunikasi.
“Kurangnya intensitas waktu mungkin, tapi karena sering komunikasi sama suami sharing, dia terbuka Insya Allah pubernya jadi ke suami,” katanya pada Restu Nugraha dari spirit media inspiratif.
Mamah muda ini terus terang, perbedaan usia yang cukup jauh dengan sang suami ternyata membawa kebaikan bagi dirinya.
“Jatuh cinta ke dua kali kaya jaman pacaran untungnya dia bisa menyeimbangi karena usia jarak umur beda jadinya ngasuh,” imbuhnya seraya tertawa kecil.
Bagi perempuan kelahiran 11 April 1988 itu mengaku, banyak cowok yang melirik dan menggodanya tapi tak digubris, karena segalanya hanya untuk sang suami tercinta.
“Bagi saya suamiku sahabatku dia yang selalu kasih nasehat harus gini mesti gini. Walau banyak godaan di usia Isma yang lagi gemes – gemesnya dia bisa jadi pendengar setia gitu,” tandas Isma.
Kendati demikian, Isma tak memungkiri, sebagai manusia normal, meski sudah bersuami dan punya anak tiga, ada rasa kagum pada lelaki yang bergaya nan elegan. Untungnya, dirinya bisa kontrol diri, yang bisa dilakukan hanya tersenyum saja.
“Realistis lah da normal. Lihat yang cakep wow, lihat yang tajir wow. Tapi balik lagi saya punya tanggung jawab sebagai istri sebagai orang tua mesti mendidik anak. Mungkin nafsu sesaat,” ucap wanita pebisinis itu mantap.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2020/07/ingat-gaji-istri-miliknya-gaji-suami.html
Terakhir, Isma kasih tips terlebih bagi perempuan bersuami yang sedang dilanda puber kedua, harus bisa mengendalikan dan jaga diri jangan sampai kalah oleh napsu yang pada akhirnya penyesalan yang bakal didapat.
“kadang mending kalau sama lawan jenis mending berteman saja, mengagumi boleh tapi memiliki mah jangan kita sama sama berjalan saja karena jangan ada hati yang tersakiti karena rasanya sakit bangeut,” pungkasnya dengan tersenyum.
(Res)