Ini Dia Sosok Mak Enok Gibrigg Yang Hits




spirit.my.id – Siapa yang tidak kenal dengan penyanyi dangdut Mak Enok Gibrigg, khususnya di wilayah Kecamatan Gununghalu umumnya Kabupaten Bandung Barat. Pengalaman berdendangnya tak perlu diragukan lagi.

Kini namanya makin memanas setelah menjadi jawara babak penyisihan Singing Contest 2020, yang dilaksanakan oleh salah satu Ikatan Pekerja Kesenian melalui channel youtube dengan paling banyak di like dan dikomen oleh para netizen menyisihkan kontestan lainnya.

Namun siapa sangka, sebelum memiliki nama besar seperti sekarang, perjuangan wanita bernama asli Evi Liza Hervina, berliku.
Saat berbincang dengan redaksi, Mak Enok Gibrigg, menceritakan pengalamannya berjuang untuk menjadi penyanyi dangdut.
Perempuan kelahiran 1978 ini menuturkan, nyanyi awalnya hanya sekedar hobi dengan ikut ibu – ibu majelis tagonian di tempat tinggalnya, yakni di Warungkupa, Desa Bunijaya. kecamatan Gununghalu.
 
“Pas lagi nyanyi ada orang musik kebetulan di kampung ada grup dangdut, diajak emak latihan – latihan. Mulai diajakin manggung. Itu di tahun 2002,” kata si Emak mulai bercerita.
Artikel Terkait :

https://spirit.my.id/2019/12/inilah-sosok-abah-eon-yang-hits-di.html

https://spirit.my.id/2019/12/abah-eon-berharap-radio-yang-pemiliknya.html

Sejak itulah, Mak Enok Gibrigg mulai serius terjun di dunia musik dangdut. Tapi karena masih seumur jagung menjadi penyanyi, dirinya pernah dibayar 18 ribu perak. Walau begitu, Mak Enok tetap tersenyum dan puas.
Tantangan lainnya adalah sang suami yang seorang guru PNS, sementara dirinya naik turun panggung dimana kala itu image penyanyi panggung tidak sebaik sekarang. Namun begitu, wanita yang menikah di tahun 1998 ini, tetap melanjutkan profesinya.
“Tapi yang paling berkesan ketika suatu hari manggung nama mak berubah sampai sekarang. Mak manggung di daerah Cipaku Gununghalu, kalau engga salah tahun 2002. Penampilan Emak kan berhijab gitu kalau masuk ke lokasi. Semua orang pada nyambut gitu. Pas liat penyanyinya ada yang lihat Emak masuk ruangan dandan. Kata pemuda disana “mana artisna ? temennya jawab “ieu” sambil nunjuk ka Emak. “euhh eta mah atuh mak enok dengan nada nyinyir gitu,” tuturnya.
Merasa dilecehkan begitu, Mak Enok tak terima. Pas naik panggung, ia menantang pemuda tadi maik kepanggung berjoged. karena si pemuda ogah, dirinya turun panggung dan memaksa si pemuda  untuk berjoged.

“Ku Emak di jemput ka handap panggung. Dia malu – malu…eeh joged ga mau turun. Semua temen personil ngakak ku kalakuan Emak waktu itu jadilah guyonan. Kebiasaan mereka kalau mau manggung atau pulang pasti ngumpul di Emak kadang sampai nginep. Jadilah mereka manggil Mak Enok sampai sekarang,” jelasnya seraya tertawa.
Bagaimana dengan sebutan Gibrigg. Dengan penuh antusias sang Mak Enok menjelaskan nama tersebut diberikan oleh seorang photograper dengam alasan jika nyanyi gayanya beda dengan yang lain.
“Kalau nama Gibrigg sama pas ultah anaknya bos toko mas rindu alam 15 September 2017. Dinamai Gibrigg sama tukang poto, soalnya mak kalau joged gigibrig wae kitu ha..ha…” ceritanya seraya tertawa.
Meski namanya telah moncer, Mak Enok, tak melupakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, “Yang paling bungsu baru masuk kuliah di UPI Fakultas Seni. Yang cikal cita – citanya mau jadi militer mudah  mudahan lulus kalau engga lulus biar belajar bisnis aja.Tambah anak lagi satu usia 6 tahun anak sambung dari suami yang sekarang. Semua laki – laki,” jelasnya.
Kessibukan lainnya lagi adalah mengajar  anak usia dini. Mak Enok terus terang, kadang mengajar sama manggung suka bentrok.
“Ngatur waktunya kadang Mak harus minta maaf ke orang tua karena Mak ada jadwal. Alhamdulillah mereka maklum,” ujarnya.
“Selain nyanyi mak juga bawa personel, sawer pengantin MC juga. Paling sering manggung bawa spanduk sendiri. Mak punya spanduk yang dulu namanya Eliza sekarang sejak 2018 New Eliza,” imbuhnya.
Di usia yang mulai senja, Mak Enok tetap akan berkarir mengabdi untuk seni walau dengan segala keterbatasan. Kedepan Mak Enok ingin punya studio sendiri biar bisa membimbing generasi muda di bidang seni suara.
“Yang paling dicita – citakan emak mau paham teori vokal atau sertifikat atau apa aja biar mak bisa lebih mantap buat ngajarin anak – anak generasi baru dalam bernyanyi,” ucapnya.
Terkait potensi penyanyi di KBB khususmya dangdut. Ia mengatakan banyak talenta namun perlu wadah untuk mengekprsikan bakatnya.
“Potensi banyak, bagus hanya tidak ada wadah atau arahan menuju proses karir. Kurang motivasi juga karena mereka beranggapan seni gak bisa untuk bekal hidup padahal kalau ditekuni dengan skil yang lumayan bisa menghidupi,” urai pedangdut yang menempatkan Rita Sugiarto sebagai penyanyi faforitnya.
Untuk menjaga kebugaran tubuhnya, si Emak punya resep yaitu keluar keringat sebelum jam 9 pagi dengan cara berbenah halaman rumah dan berkebun.Kebetulan juga rumahnya disamping kebun teh.
Baca Juga :

https://spirit.my.id/2020/08/qanza-qasidah-rekaman-kelar-kini-road.html

https://spirit.my.id/2020/08/ini-pengakuan-indra-korg-musik-arranger.html

“Tidak makan – makanan yang aneh – aneh makanan jaman now. Tidak makan mie bakso, hanya makan nasi dan lauk itupun daging merah enggak makan makan pedes. Mak asam lambungnya kurang stabil,” paparnya menutup.
(Res)
See also  Gadis Ayu Ini, Jalani Cinta Lintas Agama, Menginspirasi

Mak Enok
terkirim

12 jam yang lalu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *