Gara gara YouTuber Asal korea Selatan Ini, Jadi Tahu Nasib ABK Indonesia Yang Bekerja Di kapal Cina.





spirit.my.id – Pada awal bulan Mei ini,  media korea di ramaikan dengan kasus perbudakan Anak buah kapal (ABK)  asal Indonesia yang bekerja di kapal China Long Xing 629.

Media berita korea Selatan MBC news memberitakan secara detail pelanggaran HAM yang terjadi kepada para ABK ini.  Kemudian berita ini di sampaikan oleh akun YouTube asal korea selatan, bernama Jang Hansol, dengan nama channel Korea Roemit, seorang youtuber korea yang pernah lama tinggal dimalang tersebut menyampaikan kabar tak sedap ini hingga viral sampai pihak Indonesia mengetahui adanya pelanggaran HAM yang terjadi kepada warga negaranya.

Dalam kasus ini diketahui berawal dari beredarnya video pelarungan jenazah ABK asal Indonesia  ke laut padahal sebelumnya dalam kontrak kerja apabila ABK meninggal maka akan dikremasi dan abu nya di bawa ke Indonesia.

 ABK lainnya melaporkan bahwa sebelum kejadian ini dua kawan ABK lainnya telah lebih dahulu meninggal karena sakit seperti yang dikutip dari Telisik.id. Dikabarkan, ada tiga ABK Indonesia yang meninggal, mereka berinsial A (24), Al (19), dan S (24).

Bagaimana tidak,  seperti yang di adukan ABK Indonesia mengenai perlakuan pemilik kapal sungguh tidak manusiawi, ABK Indonesia dipekerjakan hampir 30 jam dengan waktu istirahat yang sangat sedikit, mereka harus terus berdiri, dan hanya bisa duduk ketika jam makan itupun hanya 10- 15 menit.

Kemudian ABK Indonesia merasa dianak tirikan dimana ABK Indonesia diberi minum air sulingan dari laut yang tentu berbahaya bagi kesehatan, sedangkan ABK asal China diberi minum air mineral dalam kemasan. Parahnya lagi selain tindak diskriminasi, gaji yang diberikan tidak setara dengan pekerjaan para ABK ini,  mereka hanya digaji sekitar 135 ribu perbulan dengan waktu kerja non stop.

See also  Internet Sejatinya Untuk Kreatifitas Bukan Buang - Buang Waktu dan Nyinyirin Orang

 Media korea selatan sampai mengatakan nasib para ABK ini adalah, “Bertahan hidup atau mati dibuang kelaut”.



Para ahli di Korea mengatakan karena kapal cina ini melanggar hukum dengan memancing ikan Hiu dan terdapat banyak sirip ikan hiu disana, kapal tersebut tidak berani ke pelabuhan karena pasti ditangkap.

Maka ketika ada ABK Indonesia yang mengeluh sakit lagi, para ABK ini dipindahkan ke kapal lain dan berlabuh di Busan Korea Selatan, disana salah satu ABK yang mengeluh sakit dilarikan ke RS di Busan.

Dari situlah kasus tersebut terungkap, dan media Korea Selatan menyelidikinya.

Hingga saat ini, kasus telah di tangani oleh menteri luar negeri Retno Marsudi dan sebagian ABK telah berhasil kembali ke tanah air dengan sehat dan selamat meski sebagian lainnya masih di Busan Korea Selatan untuk menyelesaikan urusan imigrasi dan satu lainnya ABK yang sakit tersebut telah meninggal dunia karena pneumonia.

Menteri luar negeri Indonesia sangat mengutuk tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pemilik kapal perusahaan Cina tersebut, Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi ya teman.

Penulis : Maya Mustika Rahmah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *