reviewnews.id – Sistem ful day yang diterapkan sekolah mengundang reaksi dari beberapa pelajar, mereka menngungkapkan tak nyaman karena beban belajar yang tinggi.
Fariz Arsi misalnya, ia mengatakan, seharian belajar di sekolah, ternyata masih diberikan tugas rumah,
“Nah, sekolah mengadakan ful day tapi dalam ful day ko masih ada tugas rumah, sedangkan yang namnya ful day semuanya belajar dalam satu hari tak ada tugas ke rumah, kan tugas sudah dilaksanakan di sekolah,”katanya pada revienews.id.
Dengan ful day, waktu pun tersita untuk belajar, kegiatan lain jadi terbengkalai, contoh sederhana membantu orang tua.
“Membatasi juga. Guru itu memberikan tugas buat di rumah, otomatis kita mengerjakan tugas di rumah. Walau ada libur dua hari, tapi dua hari juga itu di pake tugas sekolah, jadi engga ada liburnya,”tambah pelajar kelas XII IPS ini.
Ketika dirinya bertanya langsung pada guru, jawabnya, karena materi di sekolah banyak sehingga khawatir tidak terkejar.
“Pengennya, boleh lah ful day tetapi ke siswa engga diberikan tugas di rumah karena yang namanya ful day belajar satu hari ful,”tandas Fariz.
Fariz berharap, sistem ful day bisa dikaji ulang agar siswa beban belajarnya tidak berat hingga ada waktu untuk mengikuti kegiatan lain yang diperlukan.
“Harapannya sekolah tidak mengadakan sistem ful day, seperti biasa pulang siang hari sekitar jam satu jam dua lah dan diberi tugas kesiswapun engga terlalu terbebani,”pungkasnya.
(Res)