LKP Bunga Mekar, Cetak Lulusan – Lulusan Berkewalitas

Pendidikan137 Views

reviewnews.id – Sejak berdiri tahun 1970, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bunga Mekar, dengan program non formal tata busana dan menjahit, keberadaannya telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, banyak menghasilkan lulusan – lulusan terbaik.

Di tahun 2005, semakin menggeliat, kepemimpinan LKP ini diserahkan dari Hj. St Armilah kepada sang anak, Deulis Irmawati, penerus generasi keluarga berikutnya.

LKP yang sudah berbadan hukum ini, mempunyai visi dan misi, yaitu, membantu pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia program khusus yang berbasis pada kebutuhan hidup manusia dan mempersiapkan tenaga terampil siap kerja, membentuk insan mandiri sesuai dengan ukhuwah Islamiah.

Deulis Irmawati, menjelaskan, terutama menjahit, ditekankan harus memiliki norma – norma ke Islaman disesuaikan dengan jaman dan kebutuhan industri siap pakai.

“Alhamdulillah mulai 2005, setelah dipegang oleh saya, diperkiraan 3000 ribu yang lulus. Alhamdulilah  yang 3000 ribu itu ikut uji kompetensi ada juga yang langsung terjun ke dunia industri atau home industri. Untuk ikut uji kompetensi mereka harus betul – betul matang dan memiliki modal pada basiknya masing – masing,”terang wanita kelahiran 1973 ini. pada redaksi.


Semakin sumringah sebab, jebolan dari LKP nya, banyak yang sukses, baik di dunia kerja maupun di rumah seperti menerima orderan jahitan (Maklun), malahan sudah ada yang bisa mendirikan lembaga kursus sendiri, Siti Khodijah, berasal dari Cianjur.
Si ibu menerangkan, bagi yang sudah mencapai kesuksesan, diharuskan datang untuk memberikan inspirasi bagi yang lain (succes Story).
“Mereka secara tidak langsung mengunjungi saya kesini sambil mengatakan bahwa saya sudah sukses kemudian lagi mengucapkan terimakasih dan itu bagus. Saya sudah senang, karena ternyata ilmu yang sudah diberikan Alhamdulillah bisa memberdayakan masyarakat,”tandasnya.

LKP yang terletak di Kampung Sumur Bandung, RT.02 – RW.09 nomor 40, Kecamatan Cililin, kabupaten Bandung Barat ini, tidak hanya dihuni oleh peserta yang tidak melanjutkan sekolah, ada juga yang kuliah.

Namun, repotnya, menurut  Kepala LKP itu,  banyak masyarakat yang ingin kursus gratis, didasarkan pada banyaknya program pemerintah. Untuk mengatasinya, ada syarat yang diterapkan.
“Saya mensyaratkan  kursus gratis bagi mereka yang tidak mampu, putus sekolah dan betul – betul mereka itu ingin belajar meskipun keterbatasn biaya dan sebagainya. Gratis juga bukan berarti saya memberikan begitu saja itu ada program pemerintah,”jelas perempuan yang juga berprofesi guru tersebut.
See also  Solusi Mengatasi Seks Bebas Dikalangan Generasi Muda Caranya Dengan Ini

Untuk lebih meningkatkan kualitas, kedepan berkeinginan meningkatkan mutu instrukutur ( 2 orang) apalagi model – model baju sekarang membutuhkan keahlian yang cakap.

“Instrukur itu ilmunya tidak terbatas harus lebih berkembang dengan diikut sertakan dengan pelatihan  – pelatihan ataupun uji kompetensi, lebih ditingkatkan pendikannya atau levelnya,”imbuh sang Bos.

karena itu, ibu dua anak ini, mengajak kepada masyarakat untuk lebih menyukai ilmu – ilmu keterampilan karena sesuai dengan kebutuhan hidup.

“Lembaga saya ini dibidang tata busana dan menjahit, setidaknya manusia memakai baju, memakai pakaian, baik dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mulai dari kerudungnya, asesorisnya dan harapan saya manusia jeli, masyarakat jangan terlalu mengandalkan kepada toko lebih baik membuat sendiri,”harapnya.

Sementara itu, Ina Kurniawati, instruktur, menuturkan, 6 bulan atau 1 tahun, anak asuhnya sudah bisa menguasai keterampilan dan siap bekerja.

“Tidak ada kendala, Alhamdulillah anak – anak secara bertahap sudah bisa, sudah banyak yang sukses kebanyakan di rumah, mandiri, suka ada laporan di rumahnya banyak mampir orderan. Mudah – mudahan LKP tambah maju banyak peminat lagi,’ucapnya.

Senada dengan sang instuktur, Fitriyani, peserta didik, mengungkapkan, setelah mengikuti kursus, dirinya sudah bisa mernjahit sendiri dan merangkai pola baju. Dara bahenol ini, memiliki cita – cita ingin punya butik sendiri.

“Semoga semakin banyak yang kesini, kalau sudah engga kursus disini semoga menjadi lulusan yang baik,”pungkasnya seraya tersenyum menggoda.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *