spirit.my.id – Tak dipungkiri, tenaga medis menjadi garda terdepan dalam menangani wabah virus Corona yang menyerang tanah air.
Photo pixabay
Mereka bekerja siang malam tanpa kenal lelah walau resiko yang ditanggung nyawa sendiri taruhannya. Karena itu tak heran, banyak korban jiwa melayang dari pejuang kesehatan ini. Para tenaga medis ini bekerja tanpa pamrih.
Rasanya sudah sepatutnya kita mengucapkan terimakasih karena jasanya banyak korban terinveksi virus masih bisa diselamatkan.
Seorang perawat bernama Regina Zian Cahyani, ungkapkan perasaannya. ia mengatakan, rasa was -was terlintas jika ada informasi pasien covid.
“Perasaan engga tenang ada sih tapi dijalanin aja karena sudah aturan Rumah Sakit dan profesi, mau engga mau harus dilawan,”katanya pada redaksi.
Artikel Terkait :
Sebagai perawat, Rere, panggilannya, terus terang, tak bisa menyembunyikan kesedihan melihat banyak tenaga medis meninggal akibat virus dari Cina ini.
Walau begitu, Rere bangga karena mereka meninggal berjuang menyelamatkan orang meski nyawa sendiri yang dipertaruhkan.
“Kan tenaga medis yang menolong orang kena covid itu dengan iklas karena tanggung jawab pada pekejaannya bukan mencari uang atau penghargaan gitu,”tandasnya.
Ia mendoakan, tenaga medis yang meninggal mendapat tempat yang mulia disisinya.
Lalu Rere, memberi komentar terkait korban meninggal karena virus ditolak oleh masyarakat. Ia geram, ko bisa begitu ?
“Ada yang meninggal engga diterima sama masyarakat. kan meninggal itu takdir Allah. emang kalau yang meninggal virusnya akan menyebar gitu ?” ucapnya kesal.
“Semoga cepat berlalu tapi kita juga harus menjaga diri dan masyarakat harus ikut bertanggung jawab sesuai anjuran dari medis maupun pemerintah,”tuntasnya.