Gadis Ini Tak Benci Pada Sang Ibu Yang Berkarir Meski Dilanda Kesepian

meniti karir
Foto ilustrasi


spirit.my.id – Di era milineal seperti sekarang, wanita banyak yang meniti karir entah itu bekerja atau menjadi pebisnis. Karena itu tak heran, perempuan berkarir terkadang melalaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.

Bagaimana tidak, dengan berkarir di luar rumah waktu bersama dengan keluarga terbatas, akibatnya dalam menata keluarga tidak efektif. Dengan begitu yang menjadi korban siapa lagi kalau bukan anak.

Makanya jangan aneh, banyak anak masih dibawah umur liar di jalanan, mungkin salah satu penyebabnya adalah, tiada kasih sayang dari orang tua.

Hal ini dirasakan oleh gadis bernama Wika Wirdayanti. Mojang Bandung yang dipanggil Wika ini, untungnya masih bisa mengendalikan diri.

Saat bertemu dengan Redaksi, anak pertama dari 3 bersaudara ini mengaku, dirinya adalah anak yang terlahir dari sang ibu yang meniti karir di luar rumah, yaitu bekerja.

“Ketika ibu ada di rumah, saya merasa ibu tidak maksimal memperhatikan saya atau melaksanakan kewajibannya di rumah, karena mungkin lelah seharian bekerja,”katanya dengan suara tinggi.

Lalu, Wika, melanjutkan, tak masalah wanita berkarir tapi, jangan melupakan hal yang lebih penting yakni memperhatikan keadaan keluarga apalagi yang sudah punya anak. Menurutnya, mencari nafkah adalah tanggung jawab suami, jika istri berkarir dengan bekerja hanya sebatas membantu.

“Ibu saya kerja dari jam 9 Pagi sampai jam 5 Sore. Seharusnya pas pulang memperhatikan anak – anaknya, tapi tidak, kadang diam di kamar, duduk santai sambil menonton tv. Sedikit kecewa ketika saya membandingkan dengan teman saya yang lebih diperhatikan, lebih bahagia,”tuturnya.

karena kenyamanan di rumah tidak ia dapatkan,  Wika, melampiaskannya di luar. Statusnya sebagai mahasiswi dimanfaatkan untuk  beraktifitas, tapi dengan kegiatan yang tidak menyimpang.

See also  7 Tips Biar Semangat Tak Kendor



“Dalam hal ini, saya harus lebih paham dalam memilah. Ketika yang baik saya ikutin. yang engga saya tinggalkan, Saya lebih suka ngumpul teman – teman yang produktif dan saya lebih suka ikut kajian – kajian. Kalau nongkrong – nongkrong jelas engga sih,”tandasnya.

Kendati demikian, calon pengantin ini tak marah apalagi benci pada ibunya, sebab ia berpikir, apa yang dilakukan oleh ibu tercintanya semata – mata untuk kebahagian dirinya dan keluarga.


Bagi Wika, selama itu baik dan sang ibu menikmati karirnya, ia tetap mendukung meski dilanda kesepian kasih sayang dan perhatiannya.

“Ketika orang tua saya bekerja untuk kebahagian saya, karena itu saya juga harus maksimalkan akitifitas saya yang positif dan bermanfaat agar orang tua saya bangga,”ujarnya mantap mengakhiri.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *