Dengan biaya pas-pasan, dirinya kuliah mengejar cita-citanya. |
spirit.my.id – Berasal dari sebuah Desa terpencil di Kabupaten Bandung Barat. Profesi kedua orang tuanya adalah petani, walau begitu wanita ini berhasil wujudkan mimpinya.
Selama tiga tahun di SMA, Karlina Rismayanti, nama anak petani tersebut, hidup di kosan dengan uang 100 ribu, pemberian orang tuanya untuk bekal seminggu.
Kadang cukup kadang engga, namun ia tetap sabar dan bersyukur.
Kala ditemui Redaksi, Lin, begitu dipanggil menuturkan, perjuangannya untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi penuh liku. Pernah ia mengikuti testing berangkat jam tiga subuh memakai ojek dengan ongkos 200 ribu.
“Mamah saya ingin saya kuliah jangan sampai kaya mamah dan bapaknya yang hanya menjadi petani. Beliau tidak ingin melihat anaknya cape bertani, maunya melihat anaknya bisa sukses,”katanya.
Sebenarnya hati kecil Lin tak tega pada orangtuanya. Kadang tak ada uang untuk membayar biaya kuliah, harus pinjam sana – sini. Karena itu untuk meringankan beban orangtuanya, dara kelahiran 1999 ini bekerja.
“Saya ngambil kelas karyawan, kuliah sambil bekerja,”imbuhnya.
Mojang yang suka warna biru ini terus terang, kenapa ia ingin menjadi seorang guru, karena terinspriasi oleh guru – gurunya, mengurus keluarga oke, disisi lain bisa membagi ilmu kepada orang lain.
Sebab itu Lin berpesan, bagi yang kurang mampu seperti dirinya selama ada kemauan pasti ada jalan untuk meraih keberhasilan.
“Jangan menyerah dengan keadaan, kita harus bersyukur dan berjuang karena kalau kita berjuang dan berdoa bisa sukses dan membahagiakan orang tua,”pungkas dara yang hobi baca ini.