Wanita Ini Hidup Sebatang Kara Dari Usia 11 Tahun



wanita sebatang kara

Spirit.my.id – Wanita bernama Adilla ini layak menjadi contoh bila melihat latar belakangnya. Bagaimana tidak, Adilla, mampu mendapat gelar sarjana ditengah – tengah derita yang menimpanya.

Dalam postingannya di twitter beberapa waktu lalu, dengan gambar dirinya mengenakan toga di apit oleh 2 kuburan.

“Hallo semuanya, Assalamualaikum, ya di foto itu memang Mama dan Ayah saya yang meninggal beberapa tahun lalu”, cuitnya.

Walau orang tuanya tiada, wanita asal Malaysia ini terus berjuang bahkan ada yang mengaggapnya gila. 

Artikel Terkait ;

https://spirit.my.id/2019/08/rima-dan-kekasihnya-kelak-ingin.html

https://spirit.my.id/2019/10/ini-cerita-cowok-yang-pendam-rasa.html

“Orang tua meninggal dunia, menutup matanya. Dulu anakmu dianggap gila, sekarang (ternyata) mampu bertahan. Terima kasih Mama, Ayah”, tulisnya.

Adila menuturkan, dirinya punya kakak tiri, anak dari pernikahan pertama ibunya. Tapi sang kakak malah menaruhmya di rumah yatim piatu.

Adilla sering mengunjungi makam ayah dan ibunya ketika merasa sedih ataupun kala bahagia.

“Setiap kali saya sedih dan bahagia, saya akan ke kuburan mama dan ayah di Port Dickson.

Banyak yang menyangka saya gila, berbicara sendiri di kuburan. Itulah cara saya meluapkan perasaan” ungkapnya.

Adilla sendiri hidup sebatang kara sejak 11 tahun lalu.

Dilansir dari harian metro, ibunya, Salamah Maidin meninggal dunia karena kecelakaan ketika berusia 4 tahun. Sementara ayahnya jatuh di wc ketika ia berusia 10 tahun, tak lama kemudian meninggal dunia.

“Saat itu mama dan ayah mengendarai sepeda motor, mama terlempar di belakang ada truk, saya tak bisa melupakan kejadian tersebut” ucapnya.

Usai kedua orangtuanya meninggal, saudaranya mengantarkannya ke rumah yatim piatu di Ampangan, Negeri Sembilan.

“Dari umur 10 tahun sampai 17 tahun saya di rumah anak yatim, kemudian melanjutkan ke Universitas Teknologi Mara (UTM) di Lendu, Melaka” terangnya.

See also  Ini Penyebab Indonesia Masih Betah Menjadi Negara Berkembang

Adila  menjalani hidup dari uang yang tersisa peninggalan orangtuanya. Untuk membiayai kuliahnya, Adilla mengaku mengambil cuti semester untuk bisa bekerja sambilan.

“Apapun saya kerjakan, melukis murah, mengecat rumah orang. Apapun yang penting halal, tak menyusahkan orang lain”

Baca Juga :

https://spirit.my.id/2019/04/sekolah-kurang-memperdalam-ilmu-sex.html

https://spirit.my.id/2020/10/budaya-asli-jangan-terlupakan-karena.html

Tak setiap hari ia memiliki uang, ketika tak ada uang, ia mengaku hanya membeli susu kedelai yang diminumnya ketika sahur dan berbuka.

Namun mimpinya terus berjalan, usai mendapatkan gelar diploma, ia melanjutkan ke sekolah tinggi seni. Karena mimpinya, untuk membuka galeri lukisan.

“Hasil karya galeri nantinya disumbangkan untuk anak yatim yang senasib dengan saya,” ujarnya.

Postingan wanita bertoga ini langsung diretweet 33.746 kali dan disukai 27.022 akun lainnya.

(Res)

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *