Susah dan Ribet Di Jepang Tapi Sejak Dini Mereka Sudah Disiplin


susah dan ribet di jepang
Prestasi pelajar Indonesia membanggakan


spirit.my.id – Namanya Firda Nurul Afiah, pengalamannya oke
punya, pernah ke Jepang selama Sembilan hari. 

Firda, begitu dipanggil, menceritakan, awalnya tak menyangka bisa lolos, sebab harus ikut seleksi terlebih dahulu bersaing bersama pelajar di seluruh Indonesia. 


Ikutlah seleksi dan hasilnya, lolos bersama 60 pelajar lain, Firda sukses karena memiliki nilai
akademik dan kemampuan bahasa mumpuni.
Artikel Terkait :
Kegiatan ini merupakan ulang tahun Indonesia – Jepang ke 60, 30 Juni – 9 Juli 2018, lalu.

Saat di negeri Matahari Terbit, dara kelahiran Bandung, 16
Maret 2001 ini, berbagi cerita yang menyenangkan, salah satunya ketika menjadi anak asuh
sekaligus belajar kebudayaan.
Firda mengambil banyak pelajaran berharga, ia kagum pada masyarakat Jepang, bagaimana menggunakan
sumber daya alam dan menjaganya.
“Mengenal masyarakat Jepang yang sebenarnya seperti
kedisiplinan sama cinta kebersihan,terus pola hidup yang bener – bener bagus
dan sehat,” “katanya pada redaksi.
Karena itu, selepas dari Jepang, mojang penyuka buah –
buahan dan sayuran ini memberikan penilaian cara hidup masyarakat
Indonesia dan Jepang.
Menurut  mojang imut – imut ini, yang membedakan adalah kebiasaan hidup. Ia mencontohkan susahnya naik kendaraan dan
menyeberang. Namun begitu, untuk urusan kekeluargaan Indonesia masih yang
terdepan dong.



“Tapi kalau di Indonesia tergolong enak dan nyaman karena
semua tersedia sama bebas. Makanya hal itulah kebiasaan yang beda dalam hal
sikap,karena dengan adanya susah dan ribet kaya di Jepang, maka mereka juga
sejak dini sudah disiplin,” paparnya.

Sementara itu, ketika dimintai komentarnya tentang prestasi pelajar Indonesia, Firda
menilai sudah banyak yang torehkan prestasi gemilang, namun itu belum cukup, sebab masih kurang
perhatian terutama bagi golongan kurang mampu.

“Tapi kadang yang berprestasi itu anak yang mampu dalam hal
ekonomi, padahal banyak anak sekolahan yang berbakat tetapi kurang mendapatkan
perhatian,” ujar Firda.
“Sebenarnya dari berbagai pihak harus saling
membantu, apalagi guru yang mendorong muridnya menjadi lebih pede gitu,”
lanjutnya.

Selain itu, Firda berharap pemerintah harus lebih aktif  dan memainkan peran lebih lagi dengan menjemput
bola, misal memantau kondisi dan keadaan agar  potensi pelajar terberdayakan, tidak hanya
dari kalangan orang mampu saja.
Baca Juga :

“Ya pemerintah harusnya lebih teliti lagi dan rutin
memeriksa masyarakatnya yang memang benar – benar tidak mampu apalagi yang mempunyai
anak yang masih bersekolah,”tegas Firda.



Sebagai pelajar berprestasi, Firda mengajak kepada seluruh
pelajar di Indonesia ayo tatap kedepan dengan optimis tinggi agar kelak bisa
mencapai prestasi gemilang.
“Jangan pernah putus impian dan rajin rajin lah menuntut
ilmu dalan hal kebaikan juga,” pungkas pelajar kelas 12 SMAN 1 Cisarua,
Kabupaten Bandung Barat tersebut.
(Res)

See also  Keterlaluan Orang Tua Murid keroyok Guru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *