OPAK : Forum Obrolan Pakidulan, Parlemen Jalanan Rumah Inspirasi dan Pemberdayaan Masyarakat Wilayah Selatan

Warna - Warni180 Views


OPAK saat pertemuan



spirit.my.id – Tak dipungkiri, Kabupaten Bandung Barat wilayah selatan, selama ini seolah terpinggirkan di banding daerah timur, utara dan barat. Padahal banyak potensi tersimpan bila digali bisa bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakatnya.

Namun sangat disayangkan potensi itu sampai saat ini masih belum sepenuhnya terasa, bahkan sebaliknya, banyak yang menilai masyarakat wilayah selatan hanya dimanfaatkan untuk kepentingan poliitik semata.

Buktinya ketika musim kampanye tiba, masyarakatnya hanya dijanjikan janji – janji manis oleh para kandidat demi meraup suara, bila sudah duduk manis lupa akan janjinya. Sungguh ironi bukan ?

Berangkat dari kepirhatinan tersebut, beberapa tokoh masyarakat berkumpul menyamakan pemikiran supaya fenomena tersebut tidak terjadi lagi dan tentu saja wilayah selatan semakin maju dan sejahtera.

Untuk merealisasikan hal itu, atas kesepakatan bersama, dibentuklah Forum Obrolan Pakidulan atau disingkat (OPAK), dengan Ketua Cep Neo.

Baca Juga :

https://spirit.my.id/2021/08/nadalsyah-gswi-akan-memberi-harapan-baru-bagi-sepakbola-wanita.html

Sebagai tindak lanjut telah hadirnya OPAK, maka diadakanlah pertemuan dengan tema “Riung Pungpulung Forum Obrolan Pakidulan (OPAK) dengan Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat Dapil V dan Unsur Pemerintah dalam Menggali Potensi SDM dan SDA” di rumah Ketua OPAK, Desa Bojong, Kecamatan Rongga, Minggu, 29 Agustus 2021.

Hadir di acara ini, Apung Hadiat (Staf Ahli Bupati), Asep Bagja dan  Ujang Hilman (Anggota DPRD Dapil V ), Ari Wibisana (Kabid Bappeda SDA KBB), Agus Muhiban (Ketua HKTI KBB), dan tamu undangan lainnya.

Acara ini tidak hanya silaturahmi saja, tapi lebih dari itu, yakni diskusi yang membahas beragam persoalan terlebih menyangkut pembangunan baik ekonomi maupun fisik.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Asep Joker dan Abah Ono, semua peserta sepakat akan membawa hasil diskusi kepada pemangku kebijakan untuk diperhatikan dan ditindak lanjuti.

See also  Aplikasi MyHeritage Poto Seolah Hidup

Usai pertemuan, Cep Neo, selaku Ketua, optimistis, OPAK akan bisa berkiprah untuk percepatan pembangunan di wilayah selatan.

“Insya Allah karena OPAK ini himpunan berpikir dari komponen yang ada khususnya di Pakidulan KBB (Selatan). Kita mungkin punya satu semangat yang sama satu tekad yang sama untuk membangun Bandung Barat di sektor – sector mana yang ada relevansinya dengan Bandung Barat Selatan. Insya Allah kita akan terus berkoordinasi dengan teman – teman dan kita akan terus melakukan terobosan – terobosan untuk wilayah selatan,” katanya pada Restu Nugraha dari spirit media inspiratif.

Lanjut sang ketua, OPAK terlebih dahulu akan menginventalisir rencana yang sesuai dengan potensi di wilayah selatan.

“Terutama untuk pemberdayaan ekonomi yang berbasis agro bisnis. Mudah – mudahan yang OPAK bisa berikan dalam bentuk pemikiran akan memberikan kontribusi yang terbaik untuk masyarakat Bandung Barat khususnya wilayah selatan,” tandas Ketua.

Sementara itu, Ari Wibisana, Kabid Bappeda KBB, mengapresiasi pertemuan.

“Sebetulnya kita ini selaras antara pemerintah dan masyarakat hanya saja proses komunikasi yang belum harmonis. Saya kira perlu peningkatan komunikasi,” ucapnya.

Menurutnya pemerintah akan menerima masukan – masukan dari masyarakat yang memang perlu untuk didiskusikkan hingga keselaran bisa terbangun, apalagi wilayah selatan memiliki potensi besar terutama di sector pangan.

“Kekuatan pangan selatan dalam hal pertanian, perternakan, perikanan, perkebunan bahkan kehutanan sangat kuat. Mulai sekarang dan kedepan mudah – mudahan wadah ini menjadi rumah bersama rumah harmonisasi antara pemerintah, masyarakat yang diwakili oleh OPAK ini,” jelasnya.

Pun demikian dengan Asep Bagja, anggota DPRD KBB Dapil V. ia mengatakan organisasi – oganisasi masyarakat penting sebagai penyeimbang kinerja pemerintah daerah baik itu eksekutrif maupun legislative.

See also  Kang Saep Datangi Majelis Taklim Riyadhul Azhar yang Ingin Bangun Pesantren

“karena dalam proses perencanaan itu, pemerintah harus melibatkan unsur masyarakat. Tapi karena banyak keterbatasan termasuk kita saat ini sedang Pandemi, jadi proses itu tidak sempat kita lakukan, contohnya dalam penyusunan RJPMD kemarin tidak ada public hearing ya, tidak ada keterlibatan masyarakat secara langsung menyampaikan ide dan gagasannya sehingga betul – betul murni birokratis hasil perencanaan dokumen kita.” terang sang Dewan.


Baca Juga :

https://spirit.my.id/2021/08/cantika-peraih-medali-perunggu-olimpiade-tokyo-2020-sang-ibu-inspirasinya.html

Asep Bagja pun memberi nilai plus hasil diskusi, dengan begitu segala permasalahan yang selama ini tidak muncul bisa dicarikan solusinya.

“Alhamdulillah dari diskusi tadi banyak persoalan – persoalan dilapangan yang kemudian terealisasi di forum ini, kemudian banyak ide dan gagasan yang disampaikan karena tadi sudah didokumentasikan, bagaimana menyingkronkan apa yang sudah dibahas di forum ini dengan dokumen perencanaan kita. Kemudian nanti kita akan coba sondingkan dengan Bappeda sebagai dapurnya Pemda dan kemudian dengan dinas – dinas terkait,” paparnya.

Asep Bagja berharap, Opak benar – benar keberadaanya terasa di masyarakat hingga kepercayaan public terhadap OPAK makin meningkat.

“Saya pikir OPAK eksistensinya harus lebih dikuatkan spektrumnya di perluas. Mudah – mudahan kedepannya tidak hanya mengakomodir kebutuhan wilayah selatan tapi KBB secara umum sebagai pengawal kebijakan pemerintah ke depan,” tutupnya.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *