 |
| Photo ilustrasi crew spirit manca enterprise |
spirit.my.id
Ada peribahasa mengatakan malam tak dapat tidur siang tak dapat makan, begini salah begitu salah, hati selalu gelisah.
Perasaan galau sangat manusiawi. Secara psikologi, galau bukanlah stres, frustasi atau depresi, tapi perasaan galau merupakan bagian dari ketiga unsur tadi.
Galau timbul, ketika dihadapkan pada suatu masalah yang cukup ruwet dimana pikiran kita belum bisa mengambil keputusan yang tepat dan rasional sebab dalam galau ada bimbang, ragu – ragu dan serba salah.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2019/10/ini-cerita-cowok-yang-pendam-rasa.html
Galau sendiri menurut beberapa pakar lebih cenderung menyerang remaja karena cinta atau asmara.
Pada usia remaja atau masa puber hormon – hormon yang berkaitan dengan pubertas mulai bekerja dengan indikasi mulai menyukai lawan jenis.
Di usia ini, para remaja akan merasakan kenyamanan jika mendapat perhatian dari lawan jenis, membayangkan indah bila berpacaran dengannya, mulai ada rasa cemburu kalau melihat orang yang disukainya akrab dengan yang lain.
Terkait ini, seorang wanita bernama Ima Hikmah Nurul Aeni, memberi pandangannya.
Ima, begitu dipanggil tak membantah jika galau kerap menghantui para anak muda.
“Dikalangan remaja masalah galau ada dua faktor yang pertama masalah cinta masalah hati. Yang kedua masalah keluarga. kalau masalah pacar kita pasti sudah tahu kalau putus cinta pasti galau,” katanya pada Budiman Santosa dari spirit media inspiratif.
Gadis kelahiran 2000 ini menandaskan, oke galau tapi jangan berlarut – larut, hanya sementara saja, kalau bisa harus ada target, kapan bisa kembali move on.
Kunci agar tidak galau berkepanjangan, Ima memberi tips yaitu, membuat kegiatan yang positip atau mengikuti oganisasi kemasyrakatan sehingga masalah yang ada setidaknya terlupakan dampaknya punya semangat lagi dalam menjalani hidup.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2020/10/memendan-rasa-cinta-bikin-nyesek.html
Ima, optimis. bila hal ini dilakukan, akan membuat kaum muda lebih tangguh lagi.
“Untuk remaja yang sedang broken home atau dilanda cinta yang sedang mendapati problem, ayo kita bangkit disekeliling kita masih banyak orang – orang yang sayang kepada kita. Jangan karena galau aktifitas dan pikiran kita jadi terganggu. Jadilah remaja yang galau karena prestasi. Lihat sekeliling kita banyak yang berprestasi, galaulah karena kehebatan mereka,” tegas Ima mengakhiri.
Editor : Restu Nugraha.
Reporter : Budiman Santgosa.
