reviewnews.id – Pemilhan kepala Desa di wilayah Kabupaten Bandung Barat, tak lama lagi akan digelar, tepatnya, 24 Nopember 2019.
Jelang pencoblosan, para kontestan semakin rajin menyapa warga dibarengi dengan janji – janji manis, menjadi bumbu penyedap kala berkampanye.
Bagi calon yang berkantong tebal tentu saja tak masalah dibanding calon yang bersaku pas -pasan, seperti yang diutarakan oleh, Dyar Ahmad Dzulfikar.
Artikel Terkait :
https://www.reviewnews.id/2019/08/ingin-memberangus-korupsi-alasan-pria.html
https://www.reviewnews.id/2018/06/harapan-warga-akan-pemimpin-baru.html
“Kalau si calon banyak modal, diibaratkan si calon punya magnet tersendiri bisa menarik atau mempengaruhi banyak orang untuk memilihnya dengan kekuatan modal yang dimilikinya. Secara kasar menyogok lah.”kata Dyar, panggilannya pada redaksi.
Dhyar menambahkan, sudah menjadi rahasia umum, saat ikut kontes pemilihan apapun juga, duit menjadi salah satu penentu kemenangan disamping hal lainnya.
Karena itu, warga diminta untuk cerdas dalam menggunakan hal pilihnya jangan sampai menyesal di kemudian hari.
“Tapi kan bisa lihat pemimpin yang jadi sama uang dan tidak, hasilnya seperti apa, istilhanya secara Islam tidak barokah. Efeknya, kalau jadi sama uang rata – rata segala programnya tidak berjalan lancar,”tandasnya.
Mahasiswa ini berpandangan, calon pemimpin itu, harus bisa melawan hawa napsu diri sendiri.
“Lemahnya kita karena calon banyak uang bisa mempengaruhi. Dan sangat beda dengan yang jujur ketika sudah menjabat. Contohnya di Desa saya, karena calonnya banyak modal awalnya mau bangun ini itu, mana realissinya. Jalan sentral saja yang banyak digunakan sampai saat ini belum digunakan padahal sudah 2 periode,” ungkapnya.
Hal demikian, menurutnya, bisa diminimalisir, bila warga yang punya hak pilih memilah dan memilih mana calon yang layak dipilih dan tidak. Indikasinya bisa dilihat dari trek rekord dan pejalanan hidup si calon.
“Semoga masyarakat bisa memilih pemimpin lebih selektif. jangan karena banyak modal. Lihat dulu latar belakangnya, dia dari kalangan orang baik, aktif di masyarakat, bisa mengayomi dengan kerja keras, gotong royong. Intinya, Jadi pemimpin yang baik itu harus bisa melawan hawa napsu sendiri,”pungkasnya.
Baca Juga :
https://www.reviewnews.id/2018/12/hengky-kurniawan-bicara-kreative-center.html
https://www.reviewnews.id/2019/07/gadis-ini-bicara-tentang-korupsi-begini.html
(Res)