spirit.my.id – Mahathir Mohamad, salah satu tokoh politik paling berpengaruh di Malaysia, dilaporkan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jantung Nasional di Kuala Lumpur. Pria yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia ini kembali dirawat terkait kondisi kesehatan jantung yang telah lama dialaminya.
Table of Contents
ToggleRiwayat Kesehatan Mahathir Mohamad
Mahathir, yang saat ini berusia 98 tahun, memiliki riwayat masalah kesehatan, terutama terkait jantung. Selama beberapa dekade terakhir, ia telah menjalani beberapa prosedur medis yang serius, termasuk operasi bypass. Namun, semangat dan ketahanan Mahathir dalam menghadapi masalah kesehatannya tidak pernah membuatnya berhenti terlibat dalam dunia politik.
Pada awal tahun ini, Mahathir juga sempat dirawat di rumah sakit yang sama karena kondisi kesehatannya menurun. Meski usianya yang sudah lanjut, Mahathir masih tetap aktif dalam kancah politik Malaysia, memberikan pandangannya mengenai berbagai isu yang terjadi di dalam negeri, serta masih berpengaruh bagi banyak orang.
Kondisi Terbaru Mahathir di Rumah Sakit
Saat ini, Mahathir dirawat di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Jantung Nasional. Menurut laporan, ia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami ketidaknyamanan pada bagian dadanya. Tim medis yang menangani Mahathir terus memantau kondisinya dan melakukan berbagai tes serta perawatan yang diperlukan.
Istri Mahathir, Tun Dr. Siti Hasmah, bersama dengan anggota keluarganya, terus berada di sisi Mahathir selama masa perawatan. Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi terkait kondisi terakhir Mahathir, namun pihak keluarga mengharapkan doa dari masyarakat untuk kesembuhannya.
Perjalanan Politik Mahathir Mohamad
Masa Jabatan Sebagai Perdana Menteri
Mahathir Mohamad dikenal luas sebagai sosok pemimpin yang membawa perubahan besar bagi Malaysia. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri sebanyak dua kali, yaitu pada periode 1981-2003 dan kembali pada 2018-2020. Selama masa pemerintahannya, Mahathir berhasil memodernisasi Malaysia, memacu pertumbuhan ekonomi, serta membangun infrastruktur yang kuat.
Sebagai pemimpin dari koalisi Barisan Nasional, Mahathir memperkenalkan kebijakan ekonomi yang progresif, seperti Dasar Ekonomi Baru (DEB) yang berfokus pada mengurangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan rasial di Malaysia. Kepemimpinannya yang kuat dan tegas membuat Mahathir dihormati, meskipun ia juga kerap mendapat kritik terkait gaya otoriter dalam menjalankan pemerintahan.
Pada tahun 2003, Mahathir mundur dari jabatannya dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada penggantinya, Abdullah Ahmad Badawi. Meski demikian, peran Mahathir dalam politik Malaysia tidak berhenti di sana.
Kembalinya Mahathir ke Kancah Politik
Tidak banyak yang menduga bahwa Mahathir akan kembali ke dunia politik setelah pensiun. Namun, pada 2018, ia kembali mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri, kali ini sebagai bagian dari koalisi Pakatan Harapan yang menentang pemerintahan Najib Razak. Mahathir berhasil menang dalam pemilu dan mengakhiri pemerintahan Najib yang diduga terlibat dalam skandal keuangan besar, yaitu 1MDB.
Kembalinya Mahathir sebagai Perdana Menteri untuk kedua kalinya menjadi sejarah tersendiri, karena ia menjadi pemimpin tertua di dunia saat menjabat pada usia 92 tahun. Meski menjabat dalam waktu yang lebih singkat daripada masa jabatan pertamanya, Mahathir berhasil membawa koalisi barunya berkuasa dan menstabilkan kondisi politik Malaysia.
Namun, pada tahun 2020, Mahathir mengundurkan diri karena konflik internal dalam koalisi pemerintahannya, sehingga membuka jalan bagi Perdana Menteri berikutnya, Muhyiddin Yassin.
Pengaruh Mahathir dalam Politik Malaysia
Mahathir sering disebut sebagai “Bapak Modernisasi Malaysia” karena peran besarnya dalam memajukan negara tersebut. Selama menjabat sebagai Perdana Menteri, Mahathir memperkenalkan berbagai kebijakan yang memodernisasi sektor industri, teknologi, dan pendidikan. Di bawah kepemimpinannya, Malaysia berubah menjadi salah satu ekonomi yang paling dinamis di Asia Tenggara.
Selain itu, Mahathir juga dikenal karena sikapnya yang tegas dalam menangani isu-isu internasional. Ia kerap mengkritik negara-negara Barat dan institusi global, seperti Bank Dunia dan IMF, yang menurutnya memiliki agenda yang merugikan negara-negara berkembang.
Hubungan dengan Negara-Negara Lain
Selama masa jabatannya, Mahathir menjalin hubungan diplomatik yang erat dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ia memiliki pandangan yang kuat mengenai pentingnya solidaritas di antara negara-negara berkembang dalam menghadapi tekanan ekonomi dan politik dari kekuatan besar di dunia.
Mahathir juga kerap berpidato di forum-forum internasional untuk menyuarakan pendapatnya tentang perlunya reformasi dalam sistem keuangan global, serta menuntut keadilan bagi negara-negara berkembang.
Mahathir Mohamad: Ikon yang Tetap Dikenang
Meskipun Mahathir sudah tidak lagi aktif sebagai pemimpin negara, pengaruh dan warisannya dalam politik dan pembangunan Malaysia tetap terasa hingga saat ini. Bagi banyak rakyat Malaysia, Mahathir bukan hanya seorang politisi, melainkan seorang pemimpin visioner yang membawa Malaysia ke panggung internasional.
Kini, dengan kondisi kesehatannya yang memprihatinkan, perhatian publik tertuju pada perkembangan kesehatannya. Masyarakat Malaysia, serta para pemimpin politik di seluruh dunia, terus menyampaikan doa dan dukungan untuk kesembuhan Mahathir.
Mahathir Mohamad adalah figur yang tidak tergantikan dalam sejarah Malaysia. Kehidupan politiknya yang panjang dan berliku, serta keberaniannya menghadapi tantangan baik di dalam maupun di luar negeri, telah menjadikannya salah satu pemimpin paling berpengaruh di dunia. Perawatan medis yang kini ia jalani merupakan pengingat bahwa, meskipun tak lagi memimpin, Mahathir tetap menjadi sosok yang penting dalam kehidupan masyarakat Malaysia.