Nurlaili, meski gagal juara bersama elektric PLN, skil olah bola volinya makin matang. (Photo ig) |
spirit.my.id – Penampilan Nurlaili yang spartan dan trengginas, ternyata tak mampu membawa kemenangan bagi tim yang dibelanya.
Ya, Nurlaili Kusuma Diningrat, nama lengkapnya hanya bisa menangis tatkala elektrik PLN, tim yang dibelanya tumbang oleh BIN Jakarta dengan skor 2-3 (21-25, 20-25, 25-21, 25-22, 15-17) saat laga grand final Proliga 2024, yang berlangsung di Indonesia Arena, Sabtu, 20 Juli 2024.
Laga yang disaksikan ribuan penonton yang langsung datang ke Stadion serta jutaan pemirsa Tv, rasanya sepakat performa pevoli mojang Bandung ini mengagumkan.
Bagaimana tidak, di laga yang menguras emosi, fisik dan mental, Nurlaili beri kontribusi signifikan dengan cetak (15) poin untuk Elektric PLN. Sementara rekan satu timnya Marina Markova (29) poin, Katerina Zidkova (12) poin.
Sebelumnya Nurlaili meraih 65 poin, duduk di peringkat 10 top skor selama fase final four. Bahkan di babak reguler putaran ke-2, Nurlaili tembus 100 poin.
Capaian Nurlaili yang membawa timnya tembus fase partai puncak terbilang mengagetkan pasalnya, di awal Proliga 2024 performa timnya terseok-seok malahan masuk final for pun ditentukan di detik-detik akhir. Ditambah ia juga vakum cukup lama dari gebyarnya voli Tanah Air lantaran pendidikan bersama TNI AL. Beruntung begitu kembali bersama Elektric PLN di Proliga 2024, dirinya langsung tampil gacor nan menawan sehingga berlaga di partai puncak.
Di sisi lain tak dipungkiri, voli mania pun awalnya sedikit memandang sebelah mata karena postur tubuh yang dinilai kurang ideal bagi seorang pevoli yang berposisi outside hitter hanya tinggi 170 cm, apalagi ditengah-tengah himpitan pemain asing yang rata-rata grade A termasuk rekan pemain asing satu timnya yaitu Marina Markova dan Katerina Zidkova, tak akan mampu bersaing. Tapi Nurlaili mampu membalikannya dengan 2 daya kejutnya yakni full power spike dan vertikal jump. Dan betul, dengan 2 kelebihan itu lawan pun dibuat morat marit.
Dan jika ada kekurangan atau eror di pada babak final Proliga 2024, harap dimaklumi karena pengalaman dan mental pun cukup berpengaruh. Mungkin di titik inilah, Nurlaili harus diasah lagi.
Selama bergulirnya perhelatan ajang kompetisi bola voli tertinggi di Tanah Air, pemain 21 tahun ini telah mempertontonkan skil olah bola volinya yang fantastis. Rasanya pantas berseragam Merah Putih.
(*)