Para pemain Bandung bjb selebrasi saat menghadapi Jakarta Pertamina Enduro di laga perdana Proliga 2024. (Foto ig bandungbjbtandamataofficial) |
spirit.my.id – Penerimaan bola pertama yang sering eror, komunikasi antar pemain jelek serta performa duo asing underperform, menjadi biang kekalahan juara bertahan Proliga 2023 Bandung bjb Tandamata atas Jakarta Pertamina Enduro dengan skor 3-1 (25-22, 22-25, 25-21, 25-18), di ajang PLN Mobile Proliga 2024, di GOR Amongrogo, Yogya, Kamis, 25 April 2024.
Laga pembuka di sektor putri PLN Mobile Proliga 2024, yang berlangsung ketat itu, duo asingnya yakni Jovona Brakocevic dan Hanna Davyiskiba, nampak belum tampil maksimal.
Brakocevic, yang berposisi opposite, yang memiliki lompatan saat melakukan spike setinggi 315 cm, serta bloknya 295 cm belum tergambar dalam laga perdana Proliga 2024.
Gebukannya masih lemah, mudah di blok kadang keluar lapangan, gerakannya saat penyelamatan bola lambat, lompatanya mengambang. Kondisi fisik yang kurang bugar kemungkinan menjadi penyebab tak kinclongnya pemain timnas Rusia ini yang hanya bukukan 12 poin dalam laga perdana tersebut.
Demikian pula dengan Davyskiba, tak jauh beda dengan Brakocevic.
Pemain timnas Belarusia yang jangkauan lompatannya setinggi 310 cm, dan blok 300 cm ini, kurang jitu dalam melakukan serangan.
Pukulannya dari posisi outside hitter, belum sehebat yang digambarkan. Smes antar posisi baik silang dan lurus mudah terbaca oleh blok lawan.
Pemain dengan tinggi 188 cm ini masih lambat, powernya masih dibawah standar, dig-dignya kurang efektif, serta fisik yang terlihat kurang bugar. Di laga pertama ini ia catatkan 14 poin.
Berharap di laga selanjutnya penampilan keduanya semakin membaik dan bertenaga.
Selain itu, kurang gregetnya performa sang juara bertahan adalah penerimaan bola pertama jauh dari sempurna.
Filisofi bola voli adalah ketika bola pertama atau receive akurat, fariasi serangan apapun dengan mudah dilancarkan.
Kelemahan lainnya lagi adalah, sang setter, baik Tiara Sangger atau Khaliza, belum nyetel atau padu dengan pemain baik lokal atau asing.
Umpan-umpannya tanggung sehingga menyulitkan tukang gebuk melakukan serangan.
Davyskiba yang tingginya 188 cm dan Brakocevic 196 cm, terlihat dalam beberapa momen smeshnya mengambang karena umpannya kurang tinggi.
Demikian pula di bola quick, Shela dan Agustine, yang berposisi middel bloker kerap gagal kalau tidak terblok nyangkut di net.
Kekurangan lainnya adalah komunikasi antar pemain terutama dengan asing masih kurang komunikatif.
Di momen istirahat terlihat duo asing hanya duduk tanpa berkomunikasi dengan pemain lain. Pun demikian kala time out, keduanya sepertinya kurang memahami instruksi pelatih karena sepertinya belum ada translator atau penterjemah.
Dalam laga ini, pemain muda Shelomitha Avrilaviza dan Salsabila Dara, berposisi outside hitter tampil lumayan apik dengan menghasilkan beberapa poin.
Demikian juga dengan Ersandrina Devega Salsabila, berposisi opposite, tampil ciamik.
Lompatannya yang tinggi mampu menjadi penyeimbang dalam serangan menutupi kelemahan opposite asing Jovana Brakocevic.
Jika kelemahan-kelemahan ini belum diperbaiki jangan berharap hatrick juara bahkan final four pun belum tentu terjamah.
Semoga menghadapi tim bertabur bintang Jakarta BIN, Minggu, 28 April 2024, skuad dBlue, bisa tampil membaik, spartan dan trengginas.
(*)