Manusia harus tahan banting dalam menghadapi ujian kehidupan dari Allah SWT agar iman semakin kuat. |
spirit.my.id – Tak menampik tidak setiap orang kuat menahan ujian kehidupan yang diberikan Allah sehingga mencari jalan pintas agar keluar dari ujian meski dengan cara yang menyimpang.
Ujian kehidupan dari Allah beragam cara dan bentuk.
Allah SWT telah menetapkan, ujian tak hanya kesedihan dan kekurangan tapi kebahagian berupa banyaknya uang, melimpahnya harta adalah bagian dari ujian kehidupan.
Ujian bisa diartikan mengukur sejauh mana keimanan hambanya seperti firmannya di surat (Al-Ankabut:2) yang artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan ‘kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2)
Jika ditelisik lebih dalam lagi berdasar firman Allah tersebut.
Ujian sepatutnya disikapi dengan kesabaran sebab dalam ujian terdapat butir-butir hikmah yang besar diantaranya menganggkat derajat dan menghilangkan dosa-dosa.
“Ujian itu untuk mengangkat derajat dan mendapat pahala dan satu lagi mengugurkan dosa-dosa orang yang sedang di uji. Jadi jika kita sedang mendapat ujian maka sebaiknya kita berbaik sangka dengan reaksi bersabar,” kata Ustadz muda Raihan Muhammad.
Lanjutnya, Allah menghidupkan manusia pasti ada tujuan karena itu dalam menapaki kehidupan harus berilmu agar ketika diuji ilmu bisa digunakan.
Selain itu, menurutnya dengan berilmu bisa mengatur ibadah-ibadah kita kepada Allah, sesama manusia dan menasehati diri sendiri.
“Lalu tanamkan kepada diri sendiri untuk jauh lebih baik. Berprasangka baik ketika kita dapat ujian. Bersabar dan tawakal. Ingat harta banyak adalah ujian. Yang kekurangan harta bersabar terus berdoa dan berusaha jangan putus harapan dari rahmat Allah,” tegasnya.
Jadi jelas, jika ujian disikapi dengan ilmu dan keimanan, akan menghadirkan rasa syukur berarti Allah mencintai hambanya.
“Jadi di uji bisa menggugurkan dosa sekaligus kita akan mendapat pahala,”tutupnya.
(Res)