Gadis Broken Home Karena Ditinggal Pergi Sang Ibu, Bertekad Tetap Wujudkan Asanya Menjadi Guru

Gadis broken home
Broken home bukan berarti terjerembab dengan perilaku negatif, harus punya prinsip.

spirit.my.idGadis muda ini bisa dikategorikan broken home alias kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

Ya, bagaimana tidak sejak kelas 6 SD sampai sekarang menginjak usia 19 tahun, dirinya sudah tidak pernah bertemu lagi dengan sang ibu lantaran perceraian.

Ratna, nama gadis ini menceritakan, awal mulanya di bawa oleh ibunya untuk di Pesantrenkan di Indramayu Jawa Barat.

Selama di Pesantren, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tak ada masalah meski terbilang pas-pasan.

Seiring waktu, Ratna mengetahui jika uang keperluan sehari-hari dari ayahnya bukan dari ibunya, terbalik tidak seperti pengakuan dari ibunya.

Setelah masuk Pesantren, diakui Ratna, tidak pernah bertemu lagi karena mamahnya pergi ke luar Jawa tepatnya Sumatera.

Di suatu waktu, ayahnya mengetahui keberadaan dirinya, akhirnya begitu masuk SMP, Ratna dibawa oleh bapaknya untuk tinggal bersama.

Setelah kejadian itu, Ratna putus hubungan bahkan yang menjadi heran adalah sosial medianya di blokir oleh sang ibu.

Meski begitu, Ratna mengatakan, walau bagaimanapun juga ada rindu ingin bertemu walau dalam hati kecilnya mempertanyakan kenapa sang ibu memperlakukan seperti ini tidak mau mengakui sebagai anaknya.

Terlepas dari itu, Ratna berdoa agar ibunya sehat dan baik-baik saja

“Walau sejahat apapun, tidak mengakui aku sebagai anaknya, dia mamahku yang telah melahirkan aku,” katanya.

Beruntung, Gadis yang kini kuliah sambil bekerja ini, tak terganggu dengan kondisi keluarga.

Ratna mengakui, dirinya termasuk dalam lingkaran broken home. Untungnya dirinya tidak terjerembab dengan perilaku negatif sebagaimana yang lain.

Ratna sendiri punya prinsip, kegagalan orang tuanya tidak boleh membawa pada perilaku tidak baik.

See also  Malulah Mengaku Ustaz Tapi Tidak Memenuhi Persyaratan Salah Satunya Harus Punya Guru

Cita-citanya harus tetap terwujud setidaknya menjadi anak yang yang memiliki sifat dan karakter terpuji.

“Menurutku definisi broken home itu kurang mendapat kasih sayang, pendidikan yang bagus, perawatan dari orang tua yang kurang bagus. didikan yang tidak baik. Kenapa banyak anak yang menjerumusin jadi nakal. karena udahlah aku ini broken home, orang tua cerai. Engga boleh gitu kita harus punya prinsip orang tua kita gagal kita jangan,” tegasnya.

Kini, Ratna sudah punya ibu tiri yang baik dan perhatian. Sesuai jurusannya, kelak Ratna ingin jadi seorang guru.

“Insya Allah aku ingin jadi guru SD,”tutupnya seraya tersenyum.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *