Tari saman indah tapi tidak mempertontonkan keindahan tubuh si penari. |
spirit.my.id – Dara satu ini boleh deh dikasih dua jempol sebab jago tari saman, tarian asal Aceh, padahal ia
Orangnya cantik, energic, murah senyum, Nurul Muna Maulida, namanya.
Saat berbincang bersama redaksi, Muna, begitu disapa, menceritakan alasannya mendalami tari saman yang fenomenal itu.
Dengan senyuman khasnya, si Neng bercerita, kalau dirinya sejak kecil (SD) sudah doyan tari mulai jaipong, yapong, tari serampang dua belas, pokoknya suka dengan kebudayaan Indonesia.
“Seperti lagu – lagu daerah juga saya suka, karena emang unik gitu, iramanya nyaman di dengar juga mudah ditiru,” katanya.
Nah, menariknya, mojang kelahiran Bandung, 22 Desember 1997 ini, mengungkapkan kenapa tari saman yang diperdalam.
Si Neng menuturkan, tarian saman paling menarik dan unik tidak mempertotonkan keindahan tubuh, tari saman lebih menonjolkan keindahan gerakan tangan.
“Tidak melanggar syariat Islam. Nyaman dilihat karena gerakan dan kostum yang dikenakan lebih sopan dari pada tarian lain,” terang wanita yang hobi masak ini.
Lanjutnya, tari saman dapat mengasah keseimbangan otak kiri dan kanan, mengolah suara, kecepatan gerak, kecepatan daya tangkap serta kekompakan.
“Lirik yang dinyanyikan itu merupakan doa menurut sejarah singkat yang saya baca,” imbuh cewek berkacamata itu.
Lalu, gadis yang yang bercita – cita menjadi koki handal tersebut blak – blakan, yakni, saat melatih kesulitannya tingkat dewa, sebab harus diseleksi dulu dikarenakan peminatnya banyak, keterbatasan waktu dan juga dari nol kala melatih.
“Kesulitan lain saat proses pelatihan, karena kemampuan mereka berbeda – beda, ada yang benar – benar cepat tangkap ada yang kurang. Nah disini saya harus mencari cara bagaimana caranya agar mereka bisa terus semangat dan sabar berlatih sampai bisa,” ujarnya menerangkan.
Karena itu, gadis penyuka all soft colour itu optimis eskul yang dibinanya bernama Ratoh Jaroe Albidayah, akan semakin oke seiring dengan kemampuanya dalam mengekspresikan bakatnya.
“Semoga kedepannya eskul tari ini semakin berkembang semakin kreatif, bisa ikut serta dan menjadi pemenang dalam kejuaraan – kejauraan nasional dalam rangka mengharumkan almamater Albidayah sebagai bentuk partisipasi santri dalam melestarikan kebudayaan bangsa,” harap muna menutup pembicaraan.
(Res)