Mualaf Asal Uganda Ini Bersyukur Masuk Islam Saat Tiba Bulan Suci Ramadhan

Mualaf
Setelah memeluk Islam, lelaki asal Uganda merasakan ketenangan. (Photo ilustrasi)

spirit.my.id – Tak terasa waktu terus berlalu, bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah/2023 telah tiba.

Sambutan hangat seraya penuh kebahagian disematkan umat Muslim sedunia pada bulan penuh keberkahan ini.

Demikian pula pancaran sejuta bahagia dirasalan oleh Ismael Ssentongo, seorang mualaf asal Uganda.

Artikel Terkait :

https://spirit.my.id/2018/06/kalau-haus-dan-lapar-langsung-masuk.html?m=1

Dia menceritakan pengalamannya saat pertama kali melakoni ibadah puasa di tahun 2020.


Diakuinya, awal puasa terasa berat, tapi dirinya berusaha untuk belajar agar ibadah saumnya berhasil.

“Hari pertama puasa sangat sulit, tetapi pada hari kedua, ketiga, saya terbiasa. Saya belajar dan mempraktikan kewajiban seorang Muslim di setiap hari. Aku nggak keberatan mengikuti aturan baru karena hal terbaik yang terjadi pada saya adalah menjadi seorang Muslim,” katanya dari Gulf News.

Ia juga mengaku, sangat bersyukur masuk Islam di detik-detik bulan suci Ramadhan. Menurutnya keadaan ini merupakan sentuhan kasih sayang Tuhan kepadanya.

“Aku merasa terberkati menjadi seorang Muslim dan itu seperti panggilan dari tuhan saat aku memeluk Islam sebelum Ramadhan berlangsung,” lanjutnya.


Dubai adalah Kota yang mengetuk hatinya masuk Islam. Setelah peluk Islam, ia merasakan ketenangan yang selama ini tidak dirasakannya.

Pria 33 tahun itu, punya niat kuat untuk mempelajari agama barunya dengan mencari referensi atau buku-buku panduan Islam baik lewat internet atau dengan cara lain.

Lalu, ketika membaca surat Al-Fatihah ia menemukan kalimat ‘Segala Puji Bagi Allah’ dan ‘Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan’.

Dari ayat tersebut, dirinya semakin yakin kepada Islam.

Dirinya mengucapkan kalimat syahadat di Departemen Urusan Keagamaan Islam dan Kegiatan Amal Dubai.

See also  Pencipta Facebook, Mengakui Sangat Mengidolakan Ilmuwan Islam Al-Khawarizmi

“Aku ingin menjadi Muslim, aku juga berpikir untuk menerima Islam. Aku mulai memperdalam tentang Islam.Setelah sebulan memikirkannya, aku akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam,” terangnya.

Baca Juga :

https://spirit.my.id/2020/12/pemain-voli-cantik-ini-sempat-diremehkan-pelatihnya.html?m=1

Setelah memeluk agama Islam, Ssentogo mulai menghafal surat-surat dalam Al Quran agar dapat salat dengan khusyuk. Hal itu dilakukan karena ia senang bisa berbicara langsung atau memohon kepada sang Pencipta. Dia berharap  bulan Ramadhan makin menebalkan iman Islamnya.

“Aku merasa hidupku benar-benar berubah sejak menjadi Islam. Aku tidak lagi ragu bagaimana cara menyembah Penciptaku dan bagaimana untuk memohon kepada-Nya. Saat waktunya salat, aku merasa bahagia karena aku akan berbicara kepada Penciptaku, nggak perlu orang lain lagi (perantara) di antara kita,” tegasnya menutup.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *