Budaya lokal harus dilestarikan jangan tergerus budaya luar. |
Namun di tengah – tengah kecemasan, rasanya patut bersyukur ternyata masih ada anak muda tidak melupakan ke arifan budaya sendiri, artinya cinta pada budaya lokal tetap melekat.
Dibuktikan saat ini banyak kaum muda dengan berbagai inovasi mengembangkan dan mempromosikan budaya lokal dengan tujuan anak milineal makin mencintai.
Artikel Terkait :
“Yang menggugah minat anak milineal agar ikut andil dalam pengembangan maupun menjaga budaya asli Indonesia,”ucap Pajar Ramadhan pada redaksi.
Media sosial yang sudah menjadi gaya hidup anak jaman now, bisa dimaksimalkan karena pengaruhnya cukup signifikan dalam mempromosikan budaya lokal.
Pemuda lajang yang biasa di panggil Pajar, mengungkapkan, banyak generasi muda sekarang yang menikmati karya seni dan budaya lewat media sosial.
“Pengaruh media sosial tak dipungkiri dapat memberikan efek yang luar biasa bagi perkembangan seni budaya karena dapat mengemas seni budaya tersebut menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan filosofi di dalamnya,”jelas pelatih Silat tersebut.
Kaum muda Indonesia sendiri harus mencontoh beberapa negara yang sudah maju, tapi budaya sendiri tetap eksis bahkan sebaliknya semakin berkembang dan dicintai.
Pemuda kelahiran 1999 ini, tegaskan, jangan ada gengsi, norak dan jadul pada seni tradisional milik sendiri. Sebaliknya harus dijaga dan dilestarikan
“Lihat negara Jepang yang teknologinya paling maju dan anak mudanya sangat maju, tapi mereka menjunjung tinggi budaya nenek moyang mereka dengan sangat baik,”tandasnya menutup.
(Res)