LGBT, adalah perilaku yang tak bermoral selayaknya disingkirkan agar generasi muda selamat. (Foto ilustrasi) |
spirit.my.id – Tak dipungkiri pergaulan di era
milineal saat ini banyak perilaku yang aneh – aneh dan nyeleneh sehingga
menimbulkan keresahan, salah satunya adalah suka sesama jenis
atau lebih dikenal dengan sebutan LGBT (Lesbian, Gay. Biseksual danTransgender).
milineal saat ini banyak perilaku yang aneh – aneh dan nyeleneh sehingga
menimbulkan keresahan, salah satunya adalah suka sesama jenis
atau lebih dikenal dengan sebutan LGBT (Lesbian, Gay. Biseksual danTransgender).
LGBT, merupakan penyakit kejiwaan yang harus diwaspadai sebab
bukan saja menyimpang dari aturan agama tapi sudah melabrak norma – norma yang berlaku di
masyarakat.
bukan saja menyimpang dari aturan agama tapi sudah melabrak norma – norma yang berlaku di
masyarakat.
Sebagai orang yang normal, LGBT selayaknya diberangus
agar tidak menyebar.
agar tidak menyebar.
Menurut Agus Wirahadikusumah, seorang pendidik, LGBT dari
segi perspektf psikologis bertentangan dengan kodrat manusia.
segi perspektf psikologis bertentangan dengan kodrat manusia.
“Kenapa timbul penyakit kejiwaan atau LGBT. karena lingkungan
yang membentuknya. Dia bergaul dengan siapa, medsos yang diakses medsos yang
mana, media elektronik, pola asuh di rumah bagaimana, komuniaksi berteman
gimana. Itu semua bisa membentuk sikap LGBT,” katanya pada redaksi.
yang membentuknya. Dia bergaul dengan siapa, medsos yang diakses medsos yang
mana, media elektronik, pola asuh di rumah bagaimana, komuniaksi berteman
gimana. Itu semua bisa membentuk sikap LGBT,” katanya pada redaksi.
Baca Juga :
Lanjut sang pendidik, LGBT itu merupakan suatuisme yang dikembangkan
oleh barat yang ingin merusak anak remaja di kawasan timur, khususnya Indonesia.
oleh barat yang ingin merusak anak remaja di kawasan timur, khususnya Indonesia.
Agus lebih jauh menjelaskan, sebelumnya LGBT tidak dikenal tapi peranan media social yang
ikut menyebarkan virus LGBT ini.
ikut menyebarkan virus LGBT ini.
Meski begitu, bukan berarti tidak bisa diantisipasi, peranan
para stakeholder yakni dunia pendidikan, orang tua dan masyarakat harus bisa
memberikan pengawasan.
para stakeholder yakni dunia pendidikan, orang tua dan masyarakat harus bisa
memberikan pengawasan.
“Membina, menasehati bahwa itu salah, pelanggaran secara social
dan religious. Orang yang mengikuti LGBT adalah amoral asusila bisa berefek
menjadi ateis, tak bertuhan. Stakeholder yang tiga itu harus memberikan sangsi social
berupa teguran dan peringatan,” tegasnya.
dan religious. Orang yang mengikuti LGBT adalah amoral asusila bisa berefek
menjadi ateis, tak bertuhan. Stakeholder yang tiga itu harus memberikan sangsi social
berupa teguran dan peringatan,” tegasnya.
Karena itu, Agus beharap anak muda Indonesia jangan sampai tertular penyakit berbahaya tersebut, harus punya
cita – cita luhur seperti yang diamanatkan oleh para pahlawan bangsa menjadi
generasi yang bertanggung jawab, tahu hak dan kewajiban, taat hukum dan azas.
cita – cita luhur seperti yang diamanatkan oleh para pahlawan bangsa menjadi
generasi yang bertanggung jawab, tahu hak dan kewajiban, taat hukum dan azas.
“Punya format visi misi yang jelas menciptakan bangsa ini
menjadi bangsa yang nasionalime yang tinggi punya integritas dan loyalitas pada
bangsa ini,” pungkasnya.
menjadi bangsa yang nasionalime yang tinggi punya integritas dan loyalitas pada
bangsa ini,” pungkasnya.
“