Lalu lalang orang disekitarnya tak dihiraukan, namun tatkala ada orang menyapanya, Mutia Dinanti Pratiwi, nama gadis itu memberikan senyuman manis.
Tak lama kemudian, cewek good looking ini berdiri dan berjalan menuju stage dimana teman – teman lainnya masih berlatih.
Melhat hal ini, Pemimpin Redaksi spirit.my.id, yang memang sedari tadi mengincarnya tak membuang kesempatan untuk menghampirinya.
Melihat dirinya didatangi, cewek yang biasa dipanggil Mutia ini, sunggingkan senyuman menawan hingga sang PemRed sedikit kehilangan keseimbangan.
“Halo Mutia,’ sapa sang wartawan.
“Halo juga….” balasnya sambil tersenyum indah.
Lalu jurnalis itu berbincang dan meminta Mutia untuk diwawancarai. Calon aktris ini sumringah dan menyatakan kesiapannya.
Agar sesi wawancara berjalan dengan baik, dicarilah tempat yang nyaman dan tak membutuhkan waktu lama tempat pun didapat. Suasana adem dan tenang menjadi alasan utama dipilhnya tempat tersebut.
Sebelum dimulai, Mutia menanyakan materi wawancara, sang wartawan pun memberi tahu materinya yaitu tentang pergaulan anak muda di jaman sekarang.
Mutia menyambutnya dengan antusias.
Pertanyaan pertama dan selanjutnya dimulai.
Tanggapan Pelajar SMA ini tentang pergaulan anak muda di jaman now, di komentari dengan lugas dan tanggap. Mutia, mengatakan ada 2 kemungkinan akibatnya, yaitu positif dan negatif.
“Kalau dari segi positifnya, pergaulan kita akan nambah teman nambah ilmu dari teman sendiri dan pengalaman. Negatifnya, bisa tahu tentang pacaran. Tentang pacaran ini bukan melibatkan perasaan juga kan tapi lebih ke hal – hal yang lebih negatipnya juga, kaya zinah gitu,” katanya.
Kenapa Mutia lebih menyoroti pacaran, sebab menurutnya banyak wanita yang masih ting – ting sudah hilang keperawanannya diembat sang kekasih atau faktor lain.
“Miris ya. Pas aku baca hampir 70 persen anak kuliahan, SMP, SMA, itu udah hilang kehormatannya. Di Bandung kayanya sebagian besar udah hilang,” imbuhnya.
Sang gadis makin bersemangat dan tak lupa mengingatkan, hati – hati dalam bergaul terutama dengan para lelaki. Sebab Mutia menilai, para cowok selalu mencari moment yang pas. Kesempatan sekecil apapun akan dimanfaatkan guna melancarkan serangan dan biasanya si wanita akan terperdaya dengan gombalan para cowok.
“Yang kena bukan cowok atau cewek yang pacaran doang, tapi orangtua juga kan. Udah ngelahirin tapi anaknya dirusak sama cowok,” tuturnya dengan suara kesal.
karena itu, mojang Bandung ini meminta pada kaumnya khususnya yang masih gadis, keperawanan adalah mahkota tertingi maka dari itu jagalah dengan baik. Berikanlah kesucian buat cowok yang sudah halal.
“Jaga diri kalian masing – masing. Jangan kalain sampai tergiur dengan gombalan – gombalan cowok sekarang karena yang rugi itu bukan kalian aja tapi orangtua kalian juga,” pesannya.
Saking asiknya, tak terasa hari makin sore sesi wawancara pun akan segera diakhiri.
Namun sebelum menutup, cewek yang mengaku masih sendiri ini menitip pesan bagi semua wanita terutama para gadis untuk tetap menjaga kehormatannya sampai batas waktu yang telah ditentukan yaitu, menikah.
“Kalau cowok engga ada bekasnya bisa nyari lagi mangsa, tapi perempuan ada bekasnya dan akan menyesal. kasihan orangtua, dihina, dicaci maki sama tetangga dan masyarakat,” harapnya menutup.
Usai wawancara, kami kembali ke cafe.
(Res)