Bulan Ramadhan tak ada si kaya dan si miskin |
spirit.my.id – Bulan Puasa tiba, umat muslim di seluruh dunia menyambut dengan suka cita dan rasa syukur. Bagaimana tidak, Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, syarat dengan kemuliaan.
Maya Mustika Rahmah, contohnya, baginya, bulan Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, tapi jauh dari itu merupakan representasi diri dalam menahan hawa napsu.
“Menghindari berbuat jahat, berkata kotor dan
amalan – amalan buruk lainnya. Ramadhan bulan yang penuh ampunan bisa
dijadikan kesempatan bagi kita untuk berubah menjadi pribadi yang lebih
baik,” katanya pada Restu Nugraha dari spirit media inspiratif.
Artikel Terkait :
Lanjut sang dara, di bulan Puasa tak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin, sama rata menahan lapar dan dahaga hingga waktu buka tiba.
“Dari sanalah kita belajar untuk senantiasa
bersyukur atas segala yang telah Allah berikan,”imbuhnya
Selain itu, menurut mojang Bandung ini, Ramadhan juga penuh berkah dan rejeki melimpah.
“Bisa dilihat dari
riuhnya jumlah pedagang takjil dan berbagai macam makanan yang berjejer
dipinggir jalan, bisa jadi penjualnya dari awalnya pengangguran jadi
punya penghasilan,”tutur mahasiswi jurusan Hubungan International tersebut.
Gadis kelahiran 22 Mei 1998 itu mengatakan, Ramadhan itu special, pahala ibadahnya berlipat ganda yang tak akan ditemukan di bulan – bulan biasa.
Karena itu, si Neng, mengajak untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik – baiknya belum tentu di tahun depan Allah masih memberi umur panjang untuk menikmati indahnya sang raja bulan.
“Kebahagiaan
berbuka, kumpul bersama keluarga itu adalah hal yang tak ternilai
harganya.
Ramadhan jalan menuju kemenangan, bulan suci menuju pribadi yang fitri,”pungkasnya tersenyum manis.
(Res)