 |
| Soraya Haque rindu suasana damai tanpa ada kecurigaan. |
spirit.my.id
Tak menampik, jika melihat postingan di akun instagramnya, memang patut dipertanyakan lantaran ia memposting photo salib.
Tidak hanya itu saja, di channel You Tube Christian Songs, wanita 57 tahun itu, sibuk membantu mempersiapkan pohon natal.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2021/04/karena-adegan-sholat-george-rudy-peluk-islam.html?m=1
Dari fakta tersebut, tak heran bila istri pemusik Ekki Soekarno ini dikabarkan murtad.
Benarkah ? Lewat akun instagram pribadinya, adik dari aktris dan politikus Marissa Haque ini, menjawab dengan tegas dirinya tetap muslim.
Apa yang dilakukannya dengan memasang pohon natal semata-mata merupakan bentuk toleransi.
“Hidup secara seimbang. Hidup harus seimbang. Baik hubungan dengan Tuhan (Hablum Minnallah) dan hubungan dengan sesama manusia (Hablum Minannash). Membantu teman-teman dari sebuah gereja yang akan mempersiapkan ibadah natal sebagai wujud toleransi langsung yang dapat kami sekeluarga lakukan di lingkungan tempat tinggal,” tulis Soraya Haque pada keterangan foto.
Lanjutnya, ia melakukan itu tidak hanya pada agama Kristen saja, tapi pada semua agama agar hidup rukun damai tak ada kekhawatiran sedikitpun.
“Bukan hanya Kristiani saja, hal ini kami lakukan bagi pemeluk agama lain yang hidup di alam Indonesia. Rindu akan suasana hidup berdampingan tanpa curiga, saling gotong-royong, membantu tanpa pamrih, tanpa ada kekhawatiran terhadap gangguan apapun,” sambungnya.
“Sebenarnya wujud toleransi dapat dilakukan oleh siapapun, dalam bentuk apapun, bisa dalam ucapan, ataupun bersikap langsung, sebagai saksi diri untuk memanusiakan manusia dalam kehidupan horizontal. Kami sekeluarga menyadari perbedaan merupakan FITRAH dan KEHENDAK ALLAH, mengingat hidup di alam Indonesia penuh keberagaman keyakinan, dan menjadi kewajiban kaum mayoritas untuk saling mengasihi dalam nafas kebhinnekaan,” jelas nya.
Baca Juga :
Di akhir tulisan, wanita blasteran Belanda, Prancis, Madura dan Pakistan itu, menyadari di jaman sekarang toleransi makin menipis, sebab itu ia mengajak untuk terus memupuk kebersamaan jangan sampai perbedaan agama menjadi perpecahan.
“Perbedaan bukan menjadi tidak harmonis, bukan? Berani keluar dari zona nyaman, dari kondisi intoleran yang semakin merajalela membuat kami ingin berbuat hal kecil untuk membahagiakan orang lain. Keindahan hidup berdampingan sudah harus dihidupkan kembali, di era hilangnya toleransi beragama saat ini,” harapnya.
(Res)
