spirit.my.id
– Kurikulum seni tradisi pencak silat yang disusun Padepokan silat Meong Sempor mulai lepas landas dibuktikan mulai dipraktekan di Madrasah Ibtidaiyah Peusing Girang, Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis, 13 Januari 2022.Kegiatan praktek silat diikuti oleh seluruh murid di sekolah tersebut.
Praktek dimulai pukul 7,30 sampai 10.30 WIB.
Saat peragaan perdana itu, Siswa – siswi yang mengikuti cukup antusias membuat pihak sekolah dan orang tua yang hadir sumringah.
Kepala Sekolah MI Peusing Girang, Yuyu Kulsum, mengapresiasi kurikulum pencak silat tersebut.
“Hari ini sudah di praktekkan disekolah kami, anak-anak sangat antusias begitupun orangtua siswa sangat mendukung,” katanya.
Lanjut Kepala sekolah, sejak Pandemi, kegiatan ekskul praktis terhenti.
Dan kini, ekskul di sekolah tersebut mulai kembali menggeliat dengan diawali oleh seni tradisi silat.
“Karena dimasa new normal ini baru ada lagi kegiatan ekskul apalagi ekskulnya seni tradisi pencaksilat yang notabene anak – anak baru mengenalnya,” terang ibu Kepala Sekolah.
Wanita bergelar S.Pd.I ini berharap, adanya kurikulum silat Meong Sempur dapat lebih menumbuhkan kecintaan pada seni tradisi pencak silat karena merupakan warisan budaya asli.
Dengan begitu, apa yang menjadi tujuan kurikulum bisa terwujud.
“Mudah – mudahan ke depannya bisa terus berjalan dengan baik dan apa yg menjadi tujuan dari kurikulum bisa tercapai,” harapnya.
Sementara itu, Agus Dadang Hermawan, Ketua Paguron Meong Sempur, menjelaskan, praktek perdana kurikulum lebih pada pengenalan gerak jurus i bing pencak silat.
‘Yang diterapkan adalah belajar melatih konsentrasi, refleksi, daya tangkap dan daya ingat serta kedisplinan” terangnya.
Karena saat peragaan perdana kurikulum silat dihadiri oleh orang tua murid.
Banyak orang tua murid yang tertarik dan memberi komentar.
Begini katanya.
“Bu. Upami tiasa nyungkeun jurus wajibna ka pelatihna. Supados di bumi rada di asah. Biasana aya gerak wajibna tiap daerah. Ke kintunkeun kana wa abi,”
“Waalaikumsalam,,muhun pa,,seru atuh pa,,,pami caket hyg no’ong fatih,” ucap orang tua murid.