spirit.my.id
– Sampah masalah klasik yang akan terus ada selama dunia masih berputar.Banyak sudah teknologi canggih ditemukan untuk menyelesaikan permasalahan sampah.
Nah terkait ini, ada seorang warga Kampung Jalupang RT. 01 RW. 07, Desa Citalem Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat, bernama Adang, menemukan sebuah inovasi yaitu mesin pemusnah sampah.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2021/09/Ini-harapan-inovator-Media-tanam-daun-bambu-pada-opak.html?m=1
Tentu inovasi ini selayaknya mendapat apresiasi karena bisa dimanfaatkan untuk menanggulangi permasalahan sampah.
Insinerator vertikal ini bisa membakar sampah baik organik maupun non organik seperti plastik sampai 60 persen kadar air.
karya inovasi Adang tersebut, telah terbukti hasilnya karena telah di gunakan untuk pembakaran pcb, di Kiaracondong Kota Bandung. Membakar sampah plastik bekas garam, di jalan Tanjungpura Pontianak Kalimantan. Lalu di Tebet Jakarta dan tak lama lagi akan dipakai untuk pengolahan sampah oleh pemerintah Kabupaten Bandung.
Saat bertemu dengan Restu Nugraha, Pemimpin Redaksi spirit media inspiratif, Pak Adang, panggilannya, bersyukur dengan hasil inovasinya tidak sia – sia.
“Alhamdulillah mesin bekerja dengan baik. Semua sampah bisa dibakar mau organik maupun non organik. Mau organik tersendiri bisa mau sampah plastik bisa namun kembali lagi ke permasalahan asap harus diselesaikan oleh mesin,” katanya.
Pak Adang menjelaskan, inovasi besarnya di mesin pemusnah sampah ini untuk mengurangi kepekatan asap.
“Nah jadi mesin hasil inovasi, asap benar – benar mengurangi kepekatan asap benar – benar bersih. Pihak – pihak yang sudah pakai mesin ini untuk melebur pcb, kemudian pembakaran plastik di Kalimantan. Terus untuk asap dapur cafe. Sebentar lagi akan dipakai di Soreang Kabupaten Bandung dan di tebet dan pembakaran sampah di Kalimantan,” terangnya.
Lanjutnya, mesin pemusnah sampah ini sangat sederhana karena dengan inovasi tungku dan mesin pembersih asapnya ini bisa membakar sampah dengan kadar air sampai 60 persen yang tidak bisa dibakar di insinerator biasa.
“Insinerator biasa harus pakai bahan bakar bbm dan lainnya. Instilator hasil inovasi ini bisa membakar sampah kalau orang lain menyebut teknologi hidro termal itu istilah nama saja. Itu bisa membakar sampah dengan sendirinya jadi energi yang terkandung dalam sampah itu membakar dirinya memusnahkan dirinya bisa mencapai kebasahan 60 persen air. Jadi daun – daun yang segar itu ditebang daun itu bisa terbakar dengan sendirinya itu saya sebut insinirator vertikal,” paparnya.
Jika menggunakan mesin pemusnah sampah ini, pria kelahiran 15 oktober 1965, optimis setidaknya masalah sampah sudah bisa diselesaikan.
“Sehingga sampah bisa diselesaikan di tempat sampah itu tidak harus diangkut ke TPA atau TPS. Sampah sudah lama sudah busuk sudah banyak bakterinya bisa menyebabkan penyakit apalagi di era pandemi ini bisa menjadi tambahan masalah lain,” terangnya.
Mengenai perhatian pemerintah, Pak Adang menyampaikan belum ada respon.
“Dari pemerintah setempat belum atau mungkin tidak tertarik atau ginana saya sendiri belun mendekati pemerintah,” imbuhnya.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2019/11/jepang-saja-yang-sudah-maju-anak-muda.html?m=1
Terakhir, Pak Adang berharap, inovasinya ini bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat hingga sampah bisa ditanggulangi.
“Harapan kedepan mesin pemusnah sampah ini bisa dipakai di Kecamatan – Kecamatan untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Kalau bisa dipasang di RW – RW, di perumahan sehingga sampah ke luar bisa dibakar langsung,” kata pak Adang mengakhiri.
(Res)