Photo ilustrasi gambar pro |
spirit.my.id
Akibat tawuran banyak menimbulkan kerugian baik materi, moril bahkan nyawa.
Jika tak ada solusi untuk menanganinya jelas hal ini sangat membahaykan apalagi remaja terutama pelajar merupakan generasi penerus cita – cita perjuangan bangsa.
Menurut Psikolog dari Universitas Islam 45 atau Unisma, Nur Hidayah, menilai faktor keluarga bisa menjadi salah satu penyebab tawuran, karena keluarga merupakan lingkungan terdekat yang melekat.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2018/11/begini-kreatifitas-remaja-jaman-now.html?m=1
Bila si anak tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya, ia akan melampiaskannya di luar.
“Akibatnya mereka tidak mendapat kasih sayang lebih dari orang tua, sehingga jiwanya seperti kering,”katanya, dikutip dari Data.com
Lanjutnya, masa remaja juga merupakan masa mencari jati diri atau identitas.
Akan berbahaya jika dalam pergaulan bertemu dengan teman bergaul yang kurang baik imbasnya perilaku negatip yang akan muncul.
“Bisa jadi temannya itu juga sedang mencari eksistensi diri, kemudian lingkungan mendukung (negatif) karena wilayah publik anak untuk berekspresi kurang, walaupun ada sudah berbayar. Karena rata-rata mereka dari keluarga yang menengah ke bawah,” jelasnya.
Yang harus lebih diwaspadai menurutnya adalah jangan sampai dari hanya tawuran menjadi pembegal.
Psikolog ini menjelaskan, jika tawuran lebih pada menuangkan ekspresi jiwa mudanya, sementara begal ada faktor kebutuhan hidup.
“Remaja tawuran dengan pembegal berbeda. Kalau begal ada tujuan ekonomi untuk mendapatkan sesuatu, kalau tawuran karena hanya ingin bersifat agresif,” tandasnya.
Sedangkan menurut analisis A.Said Hasan Basri. Tawuran antar pelajar secara umum dapat dikategorikan menjadi dua.
Pertama.
faktor internal pelajar sebagai remaja, yang tidak lepas dari aspek-aspek
psikologis yang melingkupi kehidupannya sebagai remaja.
Kedua.
faktor eksternal dari luar diri remaja yang berupa kondisi lingkungan sosial di sekitar
remaja. Melalui faktor-faktor inilah kemudian alternatif solusi yang bisa
ditawarkan adalah pendekatan kesehatan mental. Pendekatan kesehatan mental
yang paling tepat adalah intervensi primer atau tindakan preventif dengan
memodifikasi lingkungan dan memperkuat kapasitas sasaran (remaja sebagai pelajar)
Berikut indikasi penyebab tawuran dikutip dari diadona.id