Photo KPCPEN |
spirit.my.id – Pandemi Virus Corona belum berakhir, petugas medis terus bekerja tanpa lelah menjaga kesehatan masyarakat agar terhindar dari Virus mematikan itu.
Petugas medis yang merupakan garda terdepan penanganan Covid-19 ini, harus rela tak pulang berkumpul dengan keluarga.
Kapten Fitdy Eka salah satunya, mengatakan dirinya rela tak berkumpul dengan keluarga demi memutus mata rantai virus. Dirinya hanya meminta kepada masyarakat untuk mematuhi anjuran protokol kesehatan.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2020/09/virus-corona-menyerang-sistem.html
https://spirit.my.id/2020/05/sejuta-hikmah-dibalik-corona.html
“Rekan-rekan kami juga ingin pulang ketemu keluarga, anak
istri, orang tua. Pergerakan kami dibatasi, kami menyesuaikan. Anda agar tetap
di rumah, kami bekerja biar kita putus rantai penularan COVID-19,” kata Kapt
Fitdy Eka saat membagikan kisahnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Petugas medis ini lebih jauh mengungkapkan, bukan hanya dirinya saja yang harus jauh dari keluarga tapi petugas medis lainnya.
“Baik dokter, perawat, analis dan nakes lainnya semua
memiliki rasa kangen, rindu keluarga, berkumpul, bersenda gurau langsung,”
katanya.
Dalam bertugas, Fitdy mengatakan harus bisa mengatasi rasa
bosan di tengah tugas harus mengenakan alat pengaman diri (APD) lengkap selama
delapan jam tanpa makan, minum dan buang air. Terdapat tiga tim nakes yang
bekerja selama 24 jam terbagi masing-masing delapan jam untuk tiga shift.
Pada tahap itu, lanjut dia, para nakes berupaya mengatur
sedemikian rupa agar pelaksanaan merawat pasien COVID-19 tetap berjalan baik
sehingga pasien COVID-19 dapat sembuh dan corona tidak menginfeksi petugas.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2020/08/ini-yang-dilakukan-kim-agar-fisiknya.html
https://spirit.my.id/2020/10/klub-bola-voli-lavani-siap-mentas-di.html
Menilik suka duka nakes COVID-19 itu, Fitdy mengajak
masyarakat turut berupaya memutus rantai penularan COVID-19 sehingga tidak ada
lonjakan drastis dari penderita. Jika jumlah penderita COVID-19 melebihi
kapasitas fasilitas kesehatan maka akan semakin banyak yang tidak tertolong.
“Anda tidak ingin mudik membawa penyakit kan? Tidak usah
mudik untuk memutus mata rantai COVID-19 jangan terus berlangsung. Pakai masker
jika harus keluar, cuci tangan pakai sabun selama 20 detik, jaga jarak
interaksi tempat umum 1-2 meter, belajar/bekerja di rumah, belanja kalau bisa
laksanakan online,” kata Ketua Tim Perawatan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet menutup.
sumber : KPCPEN
(Res)