Penutupan Sanlat |
spirit.my.id
Materi yang disajikan diantaranya, praktek berwudhu yang baik dan benar, praktek belajar sholat beserta doa – doanya, membaca Alquran dan lain lain – lain.
Pada penutupan hadir orang tua murid, tamu undangan sekaligus penyerahan piagam penghargaan bagi seluruh murid yang mengikuti Pesantren Kilat.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2020/06/sdit-cahaya-qurani-tawarkan-karakter.html
Acara penutupan makin meriah karena dihadirkan pendongeng kawakan yakni Kang Idon dari Komunitas Hayu Maca Kota Cimahi, yang membawakan cerita dengan tema Mencintai Alam.
Yuda Suhada, Ketua Yayasan Bina Global Generasi, mengucapkan terimakasih atas partisipasi hingga kegiatan Sanlat berlangsung sesuai harapan.
“Alhamdulillah sangat antusias. Kedepan rencananya masih akan menerima siswa baru masih gelombang ketiga. Targetnya sekitar 75 sampai 80 siswa, mudah – mudahan tercapai,” katanya pada Restu Nugraha dari spirit media inspiratif.
Lanjut pak Haji, demikian disapa, dengan Pesantren Kilat yang dilaksanakan bisa menjadi catatan penting para orang tua untuk menilai sekolah yang sesuai tuntutan.
“Yaitu ingin mempunyai anak yang soleh dan solehah, tentunya harus didukung oleh lembaga pendidikannya, kurikulumnya, dimana SDIT Cahaya Qur’ani memiliki kurikulum pendidikan agamanya yang kuat ditambah dengan tajwid Qur’an minimal lulus dari SDIT targetnya dua juz hapal setelah kelas enam. maksimalnya kita tidak membatasi tergantung kemampuan si anak,” jelas pak Haji.
Mengenai materi yang diberikan, Dosen ini memaparkan dengan materi yang diberikan diharapkan si anak yang ikut Sanlat bisa mempraktekan di rumah masing – masing tanpa harus terus mendapat pengawasan orang tua.
“Sebetulnya yang enteng – enteng tapi penting, seperti cara berwudhu, praktek sholat dengan doanya. Mudah – mudahan anak – anak ini sudah bisa sholat dengan baik sejak dini. kalau anak sudah bisa sholat dengan baik orang tua akan kebagian pahalanya,” terang sang Dosen.
Dengan begitu, pak Haji punya harapan, lembaga yang dipimpinnya optmis bisa melahirkan generasi yang memiliki ahlak yang baik dan islami.
“Kita ingin menjadi lembaga yang melahirkan anak yang soleh solehah dan ini bisa menjadi pemecah atau solusi terhadap keadaan bangsa ini yang miris, prihatin, terpuruk karena ahlak manusianya,” tandas calon Kepala Desa Citapen tersebut.
Sementara itu Kang Idon. pendongeng, mengapresiasi kegiatan ini.
“Alhamdulillah bagus karena ini salah satu kegiatan yang bisa mengalihkan dari gadget. Ini kegiatan yang sangat positip, bagus, saya berharap dilanjutkan kalau bisa mah sebulan penuh. Untuk nilai – nilai keIslaman, nilai – nilai sosial bisa di dapat di kegiatan Sanlat ini,” ucap pria bernama asli Doni Sapari ini.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2021/01/cara-jitu-menangkal-globalisasi-adalah.html
Terkait tema yang dibawakan, sang pendongeng berharap anak – anak bisa menangkap materi yang disampaikannya.
“Alhamdulillah antusias. Karena tadi di formatnya ringan mudah – mudahan mereka bisa nangkep maksud dan pesan yang disampaikan,” pungkasnya.
(Res)