Photo Dok.Antara |
spirit.my.id
teki jenis kelamin mantan pebolavoli nasional Aprilia Manganang terjawab sudah,
yakni laki – laki.
Kepastian Aprilia Manganang, berjenis kelamin laki –laki diumumkan
oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, pada Selasa, 9 Maret 2021.
Pemain kelahiran 27
April 1992 itu, merupakan prajurit TNI AD berpangkat Sersan Dua (Serda).
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dari tanggal 3
Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto,
Jakarta, diketahui, pemain yang telah menjuarai beberapa kali ajang Pro Liga bersama
tim yang dibelanya, mengalami kelainan yang disebut Hipospedia, dimana lubang
kencing di bawah penis.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2020/10/klub-bola-voli-lavani-siap-mentas-di.html
Aprilia mulai bermain voli sejak duduk di bangku sekolah
tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Akan tetapi, ketika beranjak ke SMA
(Sekolah Menengah Atas), Aprilia mengganti kegemarannya berolahraga dengan
bermain bola basket.
Namun, Aprilia Manganang kembali ke bolavoli setelah melihat
kakaknya Amasya Manganang mendapatkan penghasilan dari olahraga ini.
Aprilia termasuk pemain pekerja keras. Hal itu sudah dia
tunjukkan lebih dalam kehidupannya di keluarga. Atlet kelahiran Tahuna,
Sulawesi Utara ini, tidak berasal dari keluarga yang berada.
Karena itu, sejak kecil Aprilia biasa membantu kehidupan
keluarganya. Saat Aprilia kecil, ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga,
sedangkan ayahnya bekerja di Koperasi Unit Desa (KUD) dengan gaji Rp400 ribu
sebulan.
Kondisi tersebut memaksa Aprilia harus hidup mandiri. Sejak
kecil, Aprilia juga kerap melakukan pekerjaan berat, salah satunya memotong
kayu di hutan.
Akan tetapi, kerja keras dan tekadnya memperbaiki kehidupan
keluarganya itu mengantarkan Aprilia menggapai cita-cita menjadi atlet voli
profesional.
Aprilia memulai karier sebagai atlet voli profesional ketika
bergabung dengan tim Alco Bandung pada tahun 2011. Kemudian, dia berpindah ke
BNI 46, Manokwari Valeria, hingga akhirnya memperkuat bebebrapa tim Pro Liga.
Total, Aprilia mengoleksi empat gelar juara Proliga.
Terakhir gelar juara itu dia raih bersama PGN Popsivo Polwan usai mengalahkan
Pertamina Energy pada final Proliga 2019. Satu gelar lain diraih pada 2017.
Usai moncer tampil di Indonesia, Aprilia mencoba peruntungan
dengan berkarier di Liga Thailand, bersama Generali Supreme Chonburi E-Tech
pada musim 2019.
Akan tetapi, masa keemasan Aprilia sedikit memudar ketika
cedera lutut menyerangnya pada tahun 2019. Akibat cedera itu juga Aprilia absen
membela Timnas Voli Putri Indonesia di SEA Games 2019 di Filipina.
Sempat pulih dari cedera lutut, Aprilia bergabung dengan
Bandung Bank BJB Tandamata pada Proliga 2020, hingga akhirnya memutuskan
pensiun pada 10 September 2020.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2019/12/doni-pemain-voli-timnas-tak-ada-kata.html
Di luar kesuksesan dan cedera, kontroversi masalah gender
juga pernah mewarnai karier Aprilia Manganang di dunia bola voli.
Aprilia pernah dicurigai sebagai seorang pria. Momen itu
terjadi pada 2011 ketika debut di Liga Bola Voli Indonesia. Kasus serupa bahkan
terulang di level timnas, tepatnya di SEA Games 2015.
(Res)