 |
| Photo event spirit manca enterprise |
spirit.my.id
kemajuan suatu bangsa. Di berbagai belahan dunia, peran generasi muda tak
pernah surut, mereka berperan dalam pembangunan bangsa, tak terkecuali bangsa
Indonesia.
Peran generasoi muda bagi bangsa Indonesia sudah terjadi di masa perjuangan, dimana banyak pemuda yang menggelorakan kemerdekaaan dengan membentuk berbagai organisasi seperti pergerakan Budi Utomo yang dimulai pada tahun 1908, Sumpah Pemuda di tahun 1928, yang menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda, yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda seluruh
Indonesia dalam semangat kemerdekaan Indonesia,
Pada peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tahun 1945, dimana golongan muda ada didalamnya ikut berperan aktif.
Setelah proklamasi kemerdekaan banyak pergerakan pemuda, pelajar, dan juga mahasiswa yang berlangsung
pada sekitar tahun 1966, hingga pergerakan mahasiswa yang kemudian berhasil
meruntuhkan kekuasaan orde baru pada tahun 1998 yang juga sekaligus
mengantarkan bangsa Indonesia pada masa reformasi.
Artikel Terkait :
https://spirit.my.id/2020/03/karena-internet-banyak-anak-muda.html
https://spirit.my.id/2019/06/anak-muda-harus-lebih-inovatif-jangan.html
Di masa kini, banyak generasi muda yang mencetak prestasi mentereng,
semisal pelajar SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia berhasil
menyabet 1 medali emas, 3 medali perak, dan 3 medali perunggu pada lomba
penelitian internasional bidang sosial International Conference of Young Social
Scientists (ICYSS 2019).
 |
| Anak muda bikin karya nyata yang menginspirasi |
Ada lagi, Muhammad
Adyan Dafi (15 tahun), siswa kelas IX, SMP Cahaya Rancamaya Islamic Boarding
School, Bogor, Jawa Barat, yang sukses menggondol medali perak dalam kejuaraan IJSO (International Junior Science Olympiad)
2019 atau Olimpiade Internasional Sains tingkat pendidikan menengah (SMP) di
Doha, Qatar, pada 3-12 Desember 2019, lalu, dan masih banyak lagi.
Tentu saja capaian prestasi para pelajar ini membanggakan dan
harus dipertahankan.
Namun di sisi lain, banyak anak muda yang tergelincir dalam
sikap dan perilaku kurang terpuji, seperti mabuk – mabukan, memakai obat
terlarang, seks bebas dan lain lain – lain.
Tentiu memprihatinkan bukan, seperti yang disampaikan oleh
seorang mahasisiwi bernama Tri Rahayu Ningrum.
“Penyebabnya bisa karena factor media social dan didikan orang
tua yang tidak perhatian. Anak yang baru menginjak masa SMP dan SMA, perlu
komunikasi dan menanyakan seperti keperluan sekolahnya dan kesulitan belajar
atau mungkin bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Mungkin itu bisa mengecilkan
dampak kurang baik dari media social atau pergaulan skarang,” katanya pada Budiman
Santosa dari spirit media inspiratif.
Selain itu, gadis
remaja yang dilahirkan di era milinium. prihatin dengan etika dan hormat pada orang yang lebih tua sudah diabaikan.
Tri juga menjelaskan, bukannya menyalahkan media sosial,
tapi salah satu pemicunya dari dunia maya. Sebab itu pandai – pandailah
menggunakannya.
“Sosial media itu ada yang baik dan buruk. Kecenderungan anak
muda sekarang spertinya lebih tertarik pada hal – hal yang tidak membawa
pengaruh baik bagi dirinya. Sekali lagi, peran orang tua, sekolah dan masyarakat
sekitar perlu saling mengingatkanlah. Jadi tolonglah kalau ada yang kurang baik
tolong diingatkan jangan dibiarkan,” tandasnya.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2019/12/doni-pemain-voli-timnas-tak-ada-kata.html
https://spirit.my.id/2020/10/klub-bola-voli-lavani-siap-mentas-di.html
Apalagi di media social, banyak berita – berita hoax yang
bisa menyesatkan. Yang jelas, generasi muda Indonesia harus lebih baik dan
makin berprestasi.
“Menjaga kehormatan diri sendiri, negara, agama, orang
tua. jadi yah berbuat yang terbaik, perlihatkan prestasi manfaatkan kemajuan
IPTEK, bikinlah karya nyata yang menginspirasi. Anak muda Indonesia bisa
sejajar dengan anak muda dari negara lain,’pungkasnya optimis.
Editor : Restu Nugraha
Reporter : Budiman Santosa
