Photo ilustrasi di Masjid (spirit) |
spirit.my.id – Mencari pasangan hidup gampang – gampang susah, tidak boleh sembarangan, kalau tidak bisa berabe urusannya nanti, karena itu tak ada salahnya bila menetapkan syarat dan ketentuan.
Penetapan persyaratan pasangan hidup bukan berarti jual mahal lho! kan buat kebaikan kita juga. Walau begitu, kriteria yang diingnkan selayaknya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan jangan terlalu berlebihan, yang penting saling memahami dan mengerti.
Bagi cewek, umummnya yang menjadi ukuran adalah materi apalagi di jaman now serba duit, faktor harta kekayaan menjadi pertimbangan nomor wahid.
Coba deh tengok, banyak kejadian orang berkantong tebal dalam membina hubungannya berantakan, selingku lah, engg setia atau bla…bla… padahal fasilitas serba ada, mobil, rumah, pulus tinggal gesek dan sebreg kemewahan lainnya.
Melihat contoh tersebut, tentu ada kriteria yang lebih afdol, apa itu ? Agama.
Ya, dengan agama, setidaknya dalam menjalani kehidupan khususnya rumah tangga akan lebih menjamin ketentraman dan kenyamanan.
Terkait ini, seorang wanita bernama Salsabila Putri, memberi komentar.
Katanya, agama nomor satu, tapi bukan berarti materi dan kekayaan tak perlu, menurutnya apalah arti hidup serba wah jika tidak membawa kebahagian,
“Kalau kita masuk pada keberkahan Allah, segala yang kita jalanin, rencanakan tidak akan ada kesan mengeluh..Jadi percuma banyak uang tapi engga ada keberkahan. Jadi yang pertama agama dulu.” katanya pada redaksi.
Salsa sapaannya, lebih jauh mengatakan, untuk melihat indikasi calon pasangan agamanya kuat, dirinya punya cara yaitu, ketika tiba sholat dia milih di Masjid atau di rumah.
“Ketika taaruf, dia pasti datang ke rumah, pas sholat, dia nanyain Masjid, berarti dia itu hatinya sudah tertaut ke Masjid, kalau dia milih di rumah, hatinya belum tertaut ke Masjid,”terang perempuan manis tersebut.
Meski begitu, mojang Bandung ini tak mau terkecoh dengan penampilan. Ia menilai, di jaman sekarang tak sedikit pria yang seolah – olah alim, pakaianya gamis, tertutup, bicara lemah lembut, padahal hanya sebuah kepura – puraan saja demi menggaet sasarannya.
“Tergantung kebiasaannya, kalau yang carmuk (cari muka) biasanya lewat ucapan bukan tindakan, misalnya ngomongin agama yang berat – berat, tauhid, ilmu fiqih, padahal baru kenal juga dah ngomongin kaya gitu, terus ngomongin ibadahnya juga, nah itu yang biasanya cari muka,”papar Salsa.
“Tapi harus realistis juga, financialnya, apalagi sekarang serba uang, tapi tetap agama yang utama, erat dengan keberkahan,”pungkasnya seraya tersenyum.
(Res)