Photo ilustrasi saat event spirit manca enterprise
spirit.my.id – Pacaran setelah menikah, bagaimana rasanya ya ? mungkin bagi sebagian orang hal tersebut masih tabu atau belum terbiasa.
Padahal pacaran setelah menikah bisa mengurangi efek pacaran pra nikah yang lebih banyak negatifnya,
Selain itu, kala memadu cinta kasih akan terasa lebih afdhol, penasaran dengan pasangan kita dan yang penting bebas tanpa hambatan kaya jalan tol, bebas mau ngapain juga cuy he..he…
Apalagi melihat fakta gaya pacaran anak muda jaman now… hmmm cukup membuat ketar – ketir para orang tua bukan ?
Pacaran dalam pernikahan seengganya bisa menjadi solusi, tapi jika belum siap jaga jarak sama si doi mencari kesibukan yang bermanfaat agar pikiran tidak fokus bercinta.
Pelajar kerennya belajar demikian pula anak kuliahan kejar cita – cita, yang ngaji di Pesantren khusulah, setelah siap baru beraksi.
“Orang yang memilih pacaran setelah menikah itu lebih baik banget. Sekarang lagi viral pernikahan dini mungkin salah satunya menghindari pacaran di luar nikah. Pasti banyak plus minusnya sebab nikah muda minusnya kesiapannya, soalnya nanti komplek permasalahan dalam rumah tangga, nanti harus bisa mengelola emosi kalau berumah tangga. kalau bisa yang nikah muda kalau ada pelatihan mendingan ikut dulu,”kata Hersani, pada Redaksi.
Hersa, panggilannya, menguraikan cinta datangnya dari hati, tapi rasa cinta harus terbangun dari pondasi kuat dan kokoh yang mengedepanklan cinta sejati bukan napsu landasannya.
Apabila ada yang menyatakan cinta, yang harus dipikirkan kedepan adalah pilihan pacaran sebelum nikah ataukah pacaran setelah nikah.
“Karena cinta fitrah manusia tapi yang harus dipertanyakannya, kita milih yang mana nih, golongan yang pacaran atau nanti saja. Dikembalikan lagi pada diri sendiri,”tandas Hersa, setengah bertanya.
Wanita yang mendambaklan jodoh satu visi dengannya itu tak menampik, nikah muda dengan tujuan menghindari pacaran, bagus tapi perlu pertimbangan matang jangan sampai kandas di tengah jalan karena awal yang salah membayangkan kenikmatannya saja.
Perempuan kelahiran 95 ini tegaskan, pacaran setelah menikah bisa dipraktekan dengan catatan kedua pasangan siap mental, si cowok bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan sebaliknya si cewek menjadi istri yang sholehah, poinnya saling melengkapi.
“Ngebayangin enak pasti enaklah, itu kan yang bikin orang – orang pengen cepet nikah itu, oh so sweet, tapi, mereka belum berpikir dibalik nikah itu seperti apa,”pungkasnya sambil tersenyum.
(Res)