Banyak sasterawan atau seniman lahir karena menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
Melihat kenyataan ini, seorang pelajar bernama Dipa Hema, kelak ingin menjadi guru bahasa pemersatu bangsa ini.
“Pelajaran bahasa Indonesia sekarang ini dipandang sebelah mata. Saya tanya ke teman – teman ih ngapain bahasa Indonesia sedangkan kita ngomong pake bahasa Indonesia,”kata pemuda yang biasa disapa Dipa ini pada redaksi.
Dirinya tak minder bercita – cita menjadi guru bahasa Indonesia, sebab, menjadi guru adalah profesi mulia meski saat ini kesejahteraan terutama honorer masih memprihatinkan. Malahan teman – temanya sendiri banyak yang nyinyir.
“Teman – teman mandang bilang ngapain jadi guru. Kalian anak milineal itu harus cari duit duit duit. Aku berpikir rejeki sudah ada yang ngatur”ungkap Dipa.
Menurut pelajar SMA ini, mengaku kagum pada karya – karya yang dihasilkan para seniman tanah air.
“Kalian juga harus tahu banyak sastera Indonesia yang melahirkan seniman – seniman atau artis – artis hebat seperti Fiersa Besari. Karya mereka juga banyak yang telah difilmkan, puisi – puisi lebih spesifik ke Indonesia banget,”jelas Dipa.
Untuk mewujudkan cita – citanya, remaja kelahiran 2002 itu, sedang mempersiapkan melanjutkan ke perguruan tinggi.”Aku pengen jadi guru kalau masalah uang aku engga terlalu dipikirkan. Pelajaran bahasa Indonesia itu rame, ada puisi, drama, anekdot ,menyenangkan, Jangan anggap pendididkan bahasa Indonesia itu engga penting,”tandasnya menutup.
(Res)
|