spirit.my.id – Kejujuran merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam melakoni hidup. Insan yang selalu bersikap jujur otomatis akan disukai oleh siapapun juga.
Kejujuran dalam agama Islam (Al-Shidq), sangat jelas kedudukannya karena dengan sikap jujur akan mengantarkan kita pada kebahagian dunia dan akherat.
Dengan begitu tentu dong kita ingin punya kejujuran keren agar hidup berkah aman dan sentosa ?
Namun, di era digital seperti sekarang kejujuran nampaknya mahal banget, artinya sulit untuk dijalankan. Bahkan bagi sebagian anak jaman now kejujuran sepertinya tak membanggakan lagi.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2020/09/masa-depan-bagus-impian-semua-orang.html
https://spirit.my.id/2020/09/poligami-sah-sah-saja-sih-bila-keadaan.html
Jika hal ini benar adanya, tentu saja memprihatinkan bukan ? dan harus menjadi perhatian bersama terutama orang tua dan dunia pendidikan.
‘ya benar seperti itu. Entah remaja, anak usia dibawah umur. Anak SD juga sekarang kejujuran itu sangat mahal harganya. Contohnya seperti kalau ada pekerjaan rumah. Misal bilang sama orang tuanya mau keluar mau kerja kelompok padahal main. Nah itu salah satu contoh terkecil menurut saya,” kata Siti Maryam Lomrah, pada redaksi.
Lanjut. Iyam, sapaannya, lebih gawat lagi usia SMP dan SMA, karena menurutnya pola pikirnya belum bisa terkendali.
“Hanya mengandalkan rasa ingin sendiri. Jadi egois tidak mementingkan bagaimana orang tua padahal orang tua kita sudah menyekolahkan dari sejak PAUD, TK, SD. Dengan anak yang suka berbohong sangat miris ya,” tambah mahasiswi ini.
Terkait kejujruan ini, cewek kelahiran 2001 ini terus terang, dulu saat duduk di bangku SMP dan SMA, dirinya pernah ngeboongin orang tuanya. Tapi, seiring usia yang makin dewasa, Iyam mulai berpikir dan menyadari kalau perilaku suka berbohong itu sifat yang tidak terpuji.
“Mungkin ada beberapa faktor. Bisa lingkungan, teman atau pergaulan atau pola pikir sendiri. Mungkin ada rasa ketidaknyamanan kita ingin main tidak diperbolehkan sama orang tua. Nah itu bisa jadi penyebab kejujuran itu hilang dan itu sempat saya alami waktu SMA,” tuturnya.
Baca Juga :
https://spirit.my.id/2020/08/ini-pengakuan-indra-korg-musik-arranger.html
https://spirit.my.id/2020/08/qanza-qasidah-rekaman-kelar-kini-road.html
Apalagi di jaman sekarang, jika dalam bergaul sembrono dikhawatirkan bukan sikap kejujuran saja yang lenyap tapi gaya hidup pun terbawa tak karuan.
Sebab itu mojang Bandung ini, kelak bila sudah punya anak, dirinya akan mendidik sang anak dengan menerapkan sikap jujur dalam hal apapun agar si anak tahu mana yang benar dan tidak serta bisa menjalankan sikap jujur dalam kehidupan sehari – hari.
“Jangan pernah berhenti dan bosan untuk mendidik, menasehati, mendoakan anak. Sifat orang tua juga jangan terlalu keras kalau anak melakukan hal – hal yang dianggap kurang baik. Ditegur secara halus nanti juga akan luluh,” harapnya menutup.
(Res)