reviewnews.id – Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK, kini namanya semakin melejit seirng prestasi yang mereka ciptakan. Karya – karya anak negeri ini sangat membanggakan dan patut mendapat apresiasi.
Banyak karya mereka mendapat decak kagum, seperti mobil listrik, generator bertenaga surya tanpa menggunakan BBM dan yang masih hangat adalah, seorang pelajar SMKN 2 Tasikmalaya, Jawa Barat, bernama Alwan Hanif Ramadhan, menciptakan lengan robot untuk difabel.
Sebab itu, sangat wajar menjadi pelajar SMK adalah sebuah kebanggaan, seperti yang dirasakan oleh Den Habi Rahmatullah, seorang pelajar SMK Negeri di Kota Bandung.
Pemuda yang biasa dipanggil Deden ini, terus terang, dirinya memilih SMK dengan dasar pertimbangan teori dan praktek porsinya hampir sama, dengan begitu setelah lulus banyak pilihan lanjut kuliah atau kerja.
“Tantangannya saat memilih jurusan karena harus sesuai sama bakat dan minat atau potensi dari diri sendiri. Kalau sudah keluar, nanti yang pertama pengalaman belajar selama di SMK. Kalau bekerja, sejauh mana menguasi ilmu sesuai kompetensi keahliannya,”katanya pada redaksi.
Terkait ini, pelajar jurusan otomotif ini mengatakan, skil menjadi dasar dan itu bisa didapat hanya dengan tekun belajar, pasalnya sekolah sudah menyediakan segalanya, tinggal si muridnya.
“Kalau skil tergantung kitanya, kalau sekolah sudah menyesuaikan. Kurangnya pasti ada, pasnya juga pasti ada. kalau sekolah kan hanya teori dasar saja sedangkan dunia kerja banyak prakteknya, kalau ingin lebih sukses lanjutin sekolah,”terang Deden.
Lebih jauh, anak pertama dari dua bersaudara ini menegaskan, jebolan SMK, sejatinya harus siap kerja bakan kalau bisa ciptakan lapangan pekerjaan agar bisa menyerap tenaga kerja. imbasnya bisa mengurangi pengangguran.
“Harus Siap, kalau engga siap kita mau jadi apa. SMK itu buat mempersiapkan masa depan sesuai dengan keahliannya semasa di sekolah. Kalau sudah bekerja dan maju, bagusnya mandiri dan bisa membuka pekerjaan baru,”pungkasnya.
(Res)