reviewnews.id – Tak bisa dielakan, perkembangan jaman telah banyak menggerus tabiat dan perilaku hidup sehat di segala sektor.
Banyak kejadian diluar nalar terjadi, semisal, anak melawan bahkan sampai tega membunuh orang tua sendiri, kerap mewarnai pemberitaan dan perbincangan hangat di masyarakat.
Tentu saja hal ini, membuat prihatin dan harus segera dicari akar permasalahannya.
Bila dilihat dari fakta, jauh dari agama adalah penyebab utama, terlebih bagi kaum muda. Kesadaran untuk memperdalam agama saat ini minim, sehingga merajalela perilaku – perilaku yang menyimpang.
“Penyebabnya adalah krisis moral, krisis ilmu agama, krisis ahlak. Jadi yang harus ditanamkan adalah ilmu agama sejak usia anak – anak. Jadi pondasi awal dari setiap anak adalah ilmu agama. Ajarkan siapa Allah, siapa Tuhannya, siapa Rasulnya,”kata Hendra Saputra pada redaksi.
Lanjut Ustadz, jangan menyalahkan kemajuan peradaban, justru sebaliknya, perkembangan jaman harus diikuti bukan untuk dihindari. Sang ustad, mengutip perkataan, Sayidina Ali, didiklah anakmu sesuai perkembangan jamannya.
Jadi menurutnya, orang tua, harus berperan aktif dan menyesuikan dengan jaman kala mendidik anak – anaknya. Orang tua harus mengenal ilmu parenting, bagaimana cara mendidik dengan menggunakan gadget.
“Yang terjadi sekarang, orang tua menyalahkan anak. Anak saja yang disuruh soleh, sementara orang tua tak pernah memberi contoh hidup yang baik dan beragama itu seperti apa. Madrasah pertama dalam keluarga adalah ayah dan ibu,”jelas Hendra, panggilannya.
Yang lebih miris lagi adalah, merosotnya moral kaum muda, sudah menjangkit ke pelosok – pelosok Desa, yang sejatinya, Desa bisa dijadikan rujukan masih sterilnya dari arus moderinisasi. Tapi justru sebaliknya, Desa dan Kota sekarang tak jauh beda malahan lebih gawat lagi.
Ustadz kelahiran 1985 ini, memaparkan, justru di Kota banyak perubahan. kaum muda perkotaan, sekarang banyak yang mencari ketenangan dan kenyamanan dengan mendekatkan diri pada agama.
“kalau di Kota saya melihat sekarang banyak mulai berbenah. Saya punya Tahfiz Quran, yang anggotanya anak – anak bertato. Penghapal Al-Quran, Pemuda Hijrah. Justru di Kampung terkontaminasi dengan budaya barat. Perempuan bangga dengan rok mininya, gaya hidupnya yang tidak pas,”pungkasnya.
(Res)