spirit.my.id –
Muhammad Sahlan, namanya. Ia ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi karena dikeluarganya belum ada yang masuk kuliah dan ingin membanggakan kedua orang tuanya.
Sahlan, sapaannya, menuturkan, orang tuanya tak menghalangi atau menyuruhnya kuliah.
“Mamah juga bilang sok kuliah tapi masalah biaya bareng – bareng. Kan ada yang kuliah segala biaya semuanya dari orang tua. Sahlan sendiri tidak mau seperti itu karena memang keadaan,”katanya pada Redaksi.
Untuk mewujudkan cita – citanya itu, Sahlan sudah punya planing, yakni bekerja dulu. Ia rela satu tahun tak kuliah demi mencari biaya untuk kuliah.
Namun, pemuda kelahiran 2001 ini, diambang kebimbangan setelah ada masukan dari gurunya dengan mengatakan, baiknya fokus kuliah jangan kerja dulu.
“Kalau sudah kuliah apapun bisa dilakukan untuk biaya kuliah, kalau sudah kerja tahu uang jadi males kuliah, malas melanjutkan, kuliahnya engga bakalan bener,”urainya.
Masukan dari para pendidiknya itu menjadi acuan dalam melangkah kedepan. Karena itu ia akan memaksimalkan segala potensi yang ada dii dirinya.
“Kalau engga kuliah pasti galau yah. Tapi kalau kuliah kan banyak bea siswa, paling saya akan memperjuangkan bea siswa, setidaiknya bisa meringankan beban biaya kuliah nanti,”jelasnya.
Jika dirinya ditakdirkan kuliah, sang pemuda ingin masuk Perguruan Tinggi yang di mata Allah baik. bukan kata hatinya.
Bila tidak, no problem, ia tatap masa depan optimis. Bagi Sahlan, apapun yang terjadi adalah kehendak Allah.
“Ya semoga bisa masuk kuliah tapi di mata Allah baik. Buat apa baik di maya saya tapi tak baik di mata Allah. Dan semoga saya bisa memaksimalkan segala peluang itu, kalau pun tidak kuliah, saya tetap bisa meraih cita – cita lebih baik meski tidak dengan jalan kuliah,”pungkasnya tersenyum.
(Res)