reviewnews.id
Namun begitu, banyak juga yang bandel alias suka melawan pada keduanya, padahal dosa besar bila membangkang.
Mungkin masih bisa dimaklumi jika masih anak – anak, karena pemikirannya belum dewasa, tapi bagaimana yang sudah menginjak remaja atau dewasa.
“Itu sama dengan tidak menghargai perjuangan orang tua dulu bagaimana mengasuh dan mendidik kita dulu. Itu sama saja tidak menghargai diri sendiri,”kata Ridwan Saepulloh, pada redaksi.
Yang lebih memprihatinkan lagi menurut remaja kelahiran 2004 ini, waktu kecil penurut dan baik, tapi setelah dewasa sebaliknya, anak itu doyan membangkang pada orang tuanya.
“Ada juga sewaktu kecil, anaknya soleh, tidak membangkang, tapi setelah lebih dewasa sering melawan sama orang tuanya,”ujar Ridwan, panggilannya.
Pemuda yang bercita – cita menjadi Ustad ini, menjelaskan, banyak sebab diantaranya emosi yang belum stabil, atau faktor lingkungan yang mempengaruhi perangai si anak tersebut.
“Misalnya bergaul dengan orang baik, akan baik pula pengaruhnya. Sebaliknya bergaul dengan orang yang tidak baik atau buruk perilakunya akan berdampak tidak baik pula untuk diri sendiri. karena itu, dalam memilih teman atau pergaulan harus hati – hati,”urainya.
Meski begitu, anak pertama dari dua bersaudara ini, tak memungkiri kadang dirinya khilaf membantah orang tuanya, namun segera ia sadar dan mengucapkan istighfar.
Ridwan memberi tip, dengan sabar bisa menjadi jalan untuk tidak melawan pada orang tua.
“Selain dosa besar, melawan sama orang tua bisa menghambat jalan rejeki dan sulit dalam menjalani kehidupan,”tegasnya menutup.
(Res)