Berharap Jangan Ada Lagi Sogok menyogok Saat Lamar Pekerjaan




spirit.my.id – Kalau pun ada harus ada uang pelicin atau koneksi orang dalam, baru deh semuanya lancar, semulus jalan tol, kalau tidak siap – siap gigit jari.

Itulah gambaran dunia lapangan pekerjaan di Indonesia, setidaknya menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Jika itu benar tentu saja memprihatinkaan bukan ?

Nah, hal ini dirasakan oleh seorang pemuda pencari kerja bernama, Hafif Ahmad Hidayat.
Ia mengatakan, lapangan pekerjaan saat ini susah, sementara yang membutuhkan pekerjaan bejibun.

“Susah yang nganggur banyak lapangan pekerjaan dikit. Jadi orang – orang berlomba mencari pekerjaan,”katanya pada redaksi.

Menuruit Hafid, panggilannya, Yang harus diberantas adalah praktek pungli atau jasa orang dalam. Praktek ini jelas sangat merugikan terutama bagi orang – orang yang punya skil.

‘Kalau ada orang dalam lebih enak. kasihanlah sama orang yang jujur yang benar – benar punya skil tapi karena engga ada duit jadi engga kerja kalah sama yang punya duit, padahal dia engga punya skil, pas – pasan kemampuannya,”terang pemuda kelahiran 2000 itu.

Satu lagi, yang bikin resah kaum pria adalah, perusahaan lebih doyan menerima cewek, alasannya engga banyak neko – neko, gampang diatur. Padahal menurutnya, tidak semua pekerja laki – laki, seperti itu, banyak yang patuh dan taat bahkan etos kerjanya baik.



“Emang katanya perempuan dalam bekerja engga ribet, gampang di aturlah.Tapi laki – laki juga engga semua seperti itu, “imbuhnya.

Terkait ini, pemuda jomblo yang bercita – cita menjadi arsitek tersebut, meminta kepada pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan seluas – luasnya dan berharap benahi keruwetan dunia kerja terlebih saat melamar pekerjaan.

See also  Pelajar Ini Berharap, Di Usia 75 Tahun Pendidikan Indonesia Makin Maju Tidak terpuruk Seperti Saat Ini

Janga ada lagi, nepotisme dan kolusi, perhatikan pencari kerja yang memiliki kemampuan.

“Lowongan pekerjaan diperbanyak karena banyak yang membutuhkan. Untuk yang menyogok dan menggunakan orang dalam jangan lah. Sesuaikan lah dengan skil dan kemampuannya jangan karena duit banyak yang menjadi korban,”tutupnya.

(Res)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *