reviewnews.id
Ada tapinya, kocek yang harus dikeluarkan pun mencekak alias gede apalagi hotel berbintang, dijamin wow.
Memang hotel pada umunya bagi orang – orang yang berkantong tebal, namun ada juga hotel yang tarifnya sedang – sedang saja, sesuai dengan kelasnya.
Baca Juga :
https://www.reviewnews.id/2018/04/astri-bocorkan-lima-tips-untuk-hindari.html
https://www.reviewnews.id/2018/04/berhijab-bukan-karena-siapa-siapa-tapi.html
Hotel biasanya ramai pada momen – momen tertentu, misalnya, saat liburan, perayaan tahun baru, acara perpisahan, event dan lainnya.
Di Kota Bandung sendiri, saat weekend, dipastikan, kamar hotel full booking, penuh, sebab Kota Kembang menjadi tujuan destinasi wisata.
Karena itu, tamu yang datang pun beragam, mulai keluarga, rombongan, bahkan yang nakal sekali pun ada, mengaku suami istri padahal bukan.
“Kalau dipersentasikan sekitar 80 banding 20 persen. Yang 20 persennya itu pasti yang negatip. Karena ya itu tadi, yang ke hotel itu engga cuma nginep, engga cuma ngadain acara, engga cuma makan di restauran,”kata Muhamad Rifky, pegawai salah satu hotel di Kota Bandung pada redaksi.
Pihak hotel sendiri tidak peduli dengan status tamu, tidak sampai mendetail diperiksa.”Karena bisnis hotel sendiri memang udah budaya barat jadi engga, itu sudah masuk privasi,”lanjutnya.
Namun beda dengan hotel yang berbasis syariah. Tamu tidak bisa datang begitu saja, ketat pemeriksaannya.
“Pasti setiap hotel yang berbasis syariah, diresepsionis pasti di tanyain buku nikah, misalkan ada pasangan. Kalau hotel yang umum – umum engga,”terangnya mengakhiri.
Baca Juga :
https://www.reviewnews.id/2018/05/sopan-santun-disiplin-harus-diterapkan.html
https://www.reviewnews.id/2018/05/saking-ramainya-lulu-engga-mandi.html
(Res)