reviewnews.id
Faktor pergaulan menjadi penentu kemana arah langkah yang akan dituju, karena lingkungan pergaulanlah sering kita dengar si anak awalnya baik berubah menjadi badung, demikian juga sebaliknya.
Hal itu terjadi bermula dari hal sepele, hanya iseng, diajak teman – teman, oke saja tanpa berpikir akibatnya kedepan.
Baca juga :
https://www.reviewnews.id/2019/09/keterlaluan-orang-tua-murid-keroyok-guru.html
https://www.reviewnews.id/2019/08/ful-day-masih-banyak-tugas-di-bawa-ke.html
Nah, hal ini dialami seorang pemuda bernama Miftah Rizki. Rizki, panggilannya menceritakan asalnya tak merokok, tapi sekarang menghisapnya .
“Awalnya merokok pas kelas 1 SMA. Awalnya diajak teman nyoba – nyoba sampai sekarang, kelas 3 kecanduan,”ceritanya pada redaksi.
Untungnya Rizki, tak tersentuh perilaku yang lebih berbahaya seperi minum – minuman, mengkonsumsi narkoba atau yang lain.
Karena sudah nyandu, pemuda kelahiran 2001 ini menuturkan, saat merokok segala keluh kesah hilang sirna.
“Jadi gimana yah kalau lagi rudet lumayan bikin tenang,”imbuhnya.
Rizki sendiri mengaku, merokok tak bagus buat kesehatan, apalagi dirinya masih berstatus pelajar, uang jajan yang diberikan orang tua habis tak bermanfaat.
“Pandangan orang lain merokok itu tak baik, tapi gimana yah orang sekarang lebih memilih merokok dari pada makan,”jelas Rizki.
Kedepan, remaja yang bercita – cita menjadi pengusaha sukses itu memiliki target, sebelum kelar sekolah kebiasaan merokoknya harus berhenti.
“Teman – teman semuanya, kalau bisa jangan dibiasakan merokok, jaga kesehatan, mendingan isi dengan kegiatan yang lebih baik, capai cita – cita mu,”pesannya menutup.
Baca juga :
https://www.reviewnews.id/2019/08/foto-bareng-bersama-ketua-panpel-persib.html
https://www.reviewnews.id/2019/08/wanita-tidak-pada-pergerakan-tapi.html
(Res)