reviewnews.id – Gunung Tangkuban Parahu, yang terletak di Cikole, Lembang yang merupakan perbatasan antara 2 wilayah, yakni kabupaten Bandung Barat dan kabupaten Subang, mengeluarkan asap tebal setinggi kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut, pada Jumat, 26 Juli 2019.
Erupsi Gunung kebanggaan wara Jawa Barat ini membuat panik, baik wisatawan yang sedang berkunjung maupun penduduk setempat.
Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan., petugas dari PVMBG dibantu oleh TNI POLRI muaupun instansi terkail lainnya, mengevakuasai warga sekitar serta memberikan peringatan menjauhi Gunung tersebut.
Menurut petugas PVMBG, erupsi Gunung Tangkuban Parahu kal ini lebih besar dari tahun 2013. hal itu diindikasikan kolom abu teramati setinggi 200 meter berwarna kelabu dan bergumpal dengan durasi 5 menit 30 detik.
Sedangkan di di bulan Februari dan Oktober 2013 lalu, intensitasnya kecil, tidak didahului gempa vulkanik, ketinggian abu tidak seperti sekarang, warnanya tidak kelabu dan bergumpal hanya hujan tipis serta kejadiannya tengah malam sehingga tidak menimbulkan kepanikan.
Sebab itu, dihimbau kepada masyarakat untuk menghindari sebaran abu vulkanik, karena jika terhisap berbahaya, terganggunya sistem pernafasan. Agar aman mengenakan masker terutama daerah yang terdampak.
Terkait meletusnya Gunung Tangkuban Parahu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, lewat akun instagramnya menghimbau warga untuk tetap tenang.
“Saat ini status kembali ke level 1, yaitu status normal. Untuk sementara jaga jarak aman 1,5 Km dari pusat erupsi. Para warga dan wisatawan dimohon sementara menyesuaikan,”jelasnya.
Selain itu, Ridwan Kamil, mengatakan untuk menyimak berita dari sumber terpercaya.
(Res)