Nikah muda perlu kesiapan mental dan ekonomi. (Foto ilustrasi) |
spirit.my.id – Pacaran anak muda di era jaman sekarang cukup membuat tepuk jidat, tengok saja gaya dan kelakuan layaknya suami istri hingga tak heran perjinahan sering terjadi.
Kaum Hawa, sudah tak peduli lagi dengan status keperawanannya, demikian pula laki – laki, bangga apabila sudah bisa merenggut kesucian pasangannya.
Miris, tapi itulah fakta yang terjadi menjadi tanggung jawab bersama dalam mengatasi permasalahan ini.
Beragam cara bisa di perbuat untuk meminimalisir pacaran yang tak sehat salah satunya nikah muda.
Fenomena nikah usia dini saat ini cukup hangat terdengar, seperti pernikahan yang menyita perhatian publik beberapa waktu lalu yaitu hafiz muda Ahmad Zamzam dengan kayla Nadira Cut Almi.
Ya, nikah muda di satu sisi ada baiknya disisi lain ada negatifnya, yang pasti dengan menikah perjinahan tak akan terjadi.
Namun, nikah muda tidak sekonyong – konyong begitu saja, tetap ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Faktor mental, ekonomi, siap lahir batin dan dorongan dari orang tua adalah syarat mutlak yang harus dikantongi.
Selain itu, Keuntungan nikah muda adalah tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiah semakin erat serta jalinan keromantisan dan keharmonisan terasa bagi kedua pasangan.
“Buat kalangan remaja kalau memang sudah siap mental, hatinyapun sudah siap, makanya jangan menunda – nunda. Kalau sudah siap lahir batin untuk menikah karena kalau terlambat pernikahan bisa jadi terjadi perjinahan. Kalau dipercepat bisa barokah untuk keduanya,”kata, Ima Hikmah Nurul Aini, pada Redaksi
Perempuan yang biasa disapa Ima, menerangkan, cowok yang sudah punya tambatan hati bagusnya segera menikah jangan dilama- lama.
“Untuk laki – laki jangan menunggu mapan, jangan lihat dari harta atau pangkat atau apapun, karena menurut saya pernikahan itu sunnah Rasul yang akan menumbuhkan kedewasaan ketika kita sudah berumah tangga,”tegasnya.
Lanjut Ima, kontrol orang tua pun tak boleh lengah tapi tidak intevensi di intenal rumah tangga selama masih masih batas kewajaran sah – sah saja.
“kita ambill niatnya apa itu niatnya yaitu mencari ridho Allah. Jadikanlah surga itu lebih dekat ketika sudah berumah tangga,”ucapnya.
Meski begitu, si Neng menyarankan, bagi pria yang memang belum siap jangan memaksakan apalagi jika kebutuhannya saja masih ditanggung orang tua.
Baiknya mencari dulu penghasilan jangan melihat besar kecilnya yang penting cukup untuk menafkahi dan memenuhi keperluan sehari – hari.
“Kalau pandangan saya sudah siap menikah tapi belum punya pekerjaan terus kemana mana masih pakai duit orang tua sebaiknya jangan dulu, nanti bisa menimbulkan masalah dari pihak keluarga wanitanya,”pungkas mojang yang kepengen jadi Ustadzah tersebut seraya tersenyum.
(Res)