spirit.my.id – Sungguh ironi nasib remaja ini, bagaimana tidak dari SD sampai SMA, hidupnya tak nyaman, selalu di buli teman – temannya, Apa penyebabnya, hanya karena dia pendiam.
Saat curhat dengan redaksi, Dimas Agung Pirdaus, namanya, dengan suara pelan menceritakan bagaimana perlakukan teman – temannya terhadap dirinya.
Dimas,begitu dipanggil, mengatakan, saat di SD dan SMP, bentuk buli terhadap dirinya bermacan – macam, disuruh – suruhlah, dikatai dengan kata – kata tak pantas bahkan sampai bentuk pemukulan.
“Awalnya saya marah, tapi saya menyadari, yah percuma. Mungkin keadaan saya yang begini, engga banyak ngobrol sama yang lain, pendiam,”katanya pada reviewnews.id, Selasa, 26 Maret 2019.
Demikian pula ketika masuk SMA, pembulain terhadap dirinya tak berhenti, bentuknya berbeda, yaitu pengucilan.
karena sudahh terbiasa di buli, pemuda kelahiran 2001 ini cuek, tak peduli. “Saya berusaha menghindari masalah saja,” ucapnya.
Memang keseharian di sekolah, di kelas, Dimas selalu menyendiri, jarang berinteraksi, namun begitu, anak pertama dari dua bersaudara ini, temasuk anak yang rajin dan pintar.
Hal ini diamini teman sebangkunya, Kurniawan Budiana Rohim.
Temannya ini mengatakan, Dimas memang pendiam, jika diajak bergaul ditolaknya, temannya hanya orang – orang tertentu saja dan bisa dihitung dengan jari.
‘Dari awal, saya sudah sebangku, sudah tahu karakter masing – masing. Saya juga kadang merasa iba,”jelasnya.
Agar kedepan tidak terjadi lagi, pelajar kelas XII, jurusan MIPA ini berharap, jangan ada lagi pembulian dalam bentuk apapun juga sebab, bisa merusak mental dan psikologis orang yang di buli.
“Sekolah harus lebih tegas lagi supaya jangan ada lagi pembulian, sekolah juga harus lebih memperhatikan keseharian murid – muridnya,”harapnya yang di amini oleh Dimas.
(Res)