reviewnews.id – Gaess, Ada sebuah kisah inspiratif yang mungkin bisa dijadikan motivasi menjadi orang sukses.
Begini ceritanya. Di negeri antah berantah, ada seorang yang
kaya raya, namun orang itu tak lama lagi akan meninggal disebabkan terkena
kanker kulit yang sangat parah akibat sensifitas tidak normal pada sinar matahari.
kaya raya, namun orang itu tak lama lagi akan meninggal disebabkan terkena
kanker kulit yang sangat parah akibat sensifitas tidak normal pada sinar matahari.
Si orang kaya tersebut mempunyai dua anak yang seluruh
kekayaannya akan diwariskan padanya.
kekayaannya akan diwariskan padanya.
Karena itu jelang ajalnya tiba, kedua anaknya yang masih belia
dipanggil menghadap untuk diberi pesan.
dipanggil menghadap untuk diberi pesan.
Setelah kedua anaknya menghadap, si ayah berkata.
“Ayah akan mewariskan seluruh kekayaan dan usaha ini pada
kalian berdua. Ayah hanya memberi dua pesan utama agar kalian sukses dan kaya
raya seperti Ayah tapi bisa menikmatinya lebih lama.” ucapnya.
kalian berdua. Ayah hanya memberi dua pesan utama agar kalian sukses dan kaya
raya seperti Ayah tapi bisa menikmatinya lebih lama.” ucapnya.
Tentu saja si ayah beharap kedua anaknya mematuhi dua pesannya yang akan
menjadi kunci kesuksesan kelak.
menjadi kunci kesuksesan kelak.
“Pertama, jangan biarkan sinar matahari menyinari kulitmu
secara langsung terlalu lama, karena mungkin gen kanker kulit ini menurun pada
kalian.” terang sang ayah.
secara langsung terlalu lama, karena mungkin gen kanker kulit ini menurun pada
kalian.” terang sang ayah.
Suasana hening sejenak, lalu si ayah
melanjutkan pesan keduanya.
melanjutkan pesan keduanya.
“Kedua, dalam bisnis, jangan pernah menagih utang pada
pelanggan.” tandas ayah.
pelanggan.” tandas ayah.
Tak lama setelah itu, si ayah meninggal, lalu keduanya dibesarkan oleh ibu mereka.
Sepuluh tahun kemudian, nasib kedua anaknya berbeda. Ibunya heran lalu bertanya pada keduanya.
Menurut anak pertama, dirinya tetap memegang teguh segala
pesan ayahnya dulu, namun ia sendiri tidak bisa mempertahankan usahanya
sehingga mengalami kerugian dan bangkrut.
pesan ayahnya dulu, namun ia sendiri tidak bisa mempertahankan usahanya
sehingga mengalami kerugian dan bangkrut.
“Inilah karena saya mengikuti pesan Ayah. Ayah berpesan
bahwa saya tidak boleh menagih utang kepada orang yang berutang kepadaku, dan
sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berutang kepadaku tidak
membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga Ayah berpesan supaya kalau
saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena
sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan
jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan Ayah demikian maka akibatnya
pengeluaranku bertambah banyak.” jelasnya pada sang ibu.
bahwa saya tidak boleh menagih utang kepada orang yang berutang kepadaku, dan
sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berutang kepadaku tidak
membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga Ayah berpesan supaya kalau
saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena
sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan
jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan Ayah demikian maka akibatnya
pengeluaranku bertambah banyak.” jelasnya pada sang ibu.
Si ibu pun mengangguk mendengar jawaban itu. Lalu si ibu
bertanya pada anak keduanya.
bertanya pada anak keduanya.
Jawaban hampir sama, si bungsu pun memegang teguh pesan
ayahnya.
ayahnya.
“Ini semua adalah karena saya menaati pesan Ayah. Karena
Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berutang kepada saya.
Maka saya tidak memberikan hutang. Prinsip saya ada uang, ada barang. Supaya
tetap kompetitif, saya memberikan harga paling murah dan layanan yang jauh
lebih baik kepada pelanggan dibandingkan toko – toko yang lain. Juga Ayah berpesan
agar jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena
sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang
sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan
tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang
menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.” tegas
si anak bungsu.
Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berutang kepada saya.
Maka saya tidak memberikan hutang. Prinsip saya ada uang, ada barang. Supaya
tetap kompetitif, saya memberikan harga paling murah dan layanan yang jauh
lebih baik kepada pelanggan dibandingkan toko – toko yang lain. Juga Ayah berpesan
agar jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena
sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang
sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan
tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang
menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.” tegas
si anak bungsu.
Well, semoga dari cerita ini bisa diambil hikmahnya ya gaess. Sumber Iphincow.
(Manca)