spirit.my.id – Peringatan hari ibu, (22 Desember) dipersembahkan bukan hanya sebatas penghargaan
saja tapi juga mengenang pengorbanan seorang ibu yang tanpa pamrih.
saja tapi juga mengenang pengorbanan seorang ibu yang tanpa pamrih.
Dari rahim seorang ibu kita terlahir, lalu dibesarkan dengan
belaian kasih sayang tak terhingga.
belaian kasih sayang tak terhingga.
Clarisa Septiani, seorang mahasiswi dan model hijab, mengaku
takada yang bisa diungkapkan selain ucapan termakasih yang tulus pada sosok ibu.
takada yang bisa diungkapkan selain ucapan termakasih yang tulus pada sosok ibu.
Ica, begitu dipanggil, menyadari, dirinya bisa seperti sekarang
berkat bimbingan, nasehat dan cintanya.
berkat bimbingan, nasehat dan cintanya.
“Lebih dari kata penghargaan, jika ada penghargaan paling
tinggi dari berbagai macam penghargaan akan kuberikan pada ibuku,” tuturnya
pada redaksi.
tinggi dari berbagai macam penghargaan akan kuberikan pada ibuku,” tuturnya
pada redaksi.
Sebab itu, Ica, tak akan melupakan berbagai momen indah
bersama sang ibu.
bersama sang ibu.
“Harapannya semoga selalu sehat, dimudahkan rejekinya,
panjang umur, selalu bahagia,” doa pada ibunya.
panjang umur, selalu bahagia,” doa pada ibunya.
Kirana hidupku ibu.
Adalah pangkat yang lebih tinggi luar biasa?
Adakah rasa yang lebih istimewa dari Cinta ?
Adakah hati yang lebih indah dari ketulusan ?
Jika ada beritahu, aku akan kuberikan pada dia yang tak
mampu aku definisikan.
mampu aku definisikan.
Apalagi kuilustrasikan.
Ini adalah perihal dia yang tak pernah merasa bosan untuk
selalu kuat,
selalu kuat,
Yang tak pernah merasa pantas untuk mengeluh yang selalu
bangkit sebelum jatuh.
bangkit sebelum jatuh.
Dialah malaikat tak bersayap yang selalu setia dengan
perisai ketulusan yang pandai
perisai ketulusan yang pandai
Menyembunyikan pilu dibalik senyuman yang selalu tegar
merakit kehidupan
merakit kehidupan
Kaulah kirana hidupku yang menjadi panji perjuanganku
Yang menjadi alasan
mimpiku
mimpiku
Kaulah kamus lengkap
bagiku.(Ica)
bagiku.(Ica)
.
(Res)
